Menu - Pages

Pages

Kisah Orang Buta dan Orang Lumpuh

Syahdan, disebuah negeri hiduplah dua manusia cacat, yang satu picak alias buta dan satunya lagi lumpuh. Sipicak memiliki banyak problema untuk memenuhi hasrat hidupnya, terutama ketika hendak pergi ke mana-mana. Memang ia memegang tongkat sebagai alat bantunya untuk beraktivitas. Namun, tongkat tetap tidak bermata, sehingga si buta masih sering terjerambab akibat terantuk bebatuan dihadapannya. Dus, babak bundas alias lecet-lecet di sekujur badan merupakan peristiwa sangat biasa bagi si buta. Bahkan terakhir kali ia terjungkir ke kali akibat kurang hati-hati. Untung saja, ada orang melihatnya, sehingga dapat bersegera menolong dirinya. Peristiwa itu membuat si picak trauma setengah mati, akibat dirinya nyaris mati di kali.

Matahari di Tangan Kananku dan Rembulan di Tangan Kiriku

Untuk melenyapkan cahaya Islam, kaum kafir Quraisy bersepakat untuk membunuh Muhammad. Namun sebelum mengambil langkah lebih jauh, mereka menemui pelindungnya, Abu Thalib.

Kepada Abu Thalib mereka katakan, "Keponakan anda mencaci-maki sesembahan dan agama kami; menyebut kami orang-orang jahil. Dia juga bilang bila nenek moyang kami adalah orang-orang sesat. Sekarang hukum dia atau biar kami yang melakukan. Kami tidak bisa bersabar lagi menghadapinya."

Pidato Pertama dalam Islam

Mula-mula orang sembunyi-sembunyi untuk masuk Islam. Karena bila hal itu dilakukan secara terbuka, hampir pasti hanya akan mengundang dari orang-orang kafir. Saat jumlah kaum muslimin mencapai tiga puluh sembilan orang, Abu Bakar minta izin pada Nabi untuk
berdakwah secara terbuka. Mulanya Nabi tidak setuju, namun akhirnya beliau tidak mampu lagi menolak antusiasme Abu Bakar.

Diikuti beberapa orang sahabat, Nabi pergi menuju Ka'bah. Abu Bakar memulai khotbah, inilah khotbah pertama dalam sejarah Islam. Hari itu Hamzah memeluk Islam, selang tiga hari kemudian disusul Umar.

Pengembangan Muatan Lokal Kurikulum 2013 (Bag. 6)

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB STAKEHOLDER
A. Tugas dan Tanggungjawab Direktorat Pembinaan SMP

  1. Melakukan sosialisasi peraturan perundangan yang terkait dengan penyelenggaraan program muatan lokal
  2. Menyusun pedoman/panduan penyelenggaraan muatan lokal
  3. Menentukan kebijakan penyelenggaraan muatan lokal secara nasional.

B. Tugas dan Tanggungjawab Dinas Pendidikan Provinsi

  1. Menetapkan jenis dan bentuk penyelenggaraan muatan lokal sesuai dengan usulan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Pengembangan Muatan Lokal Kurikulum 2013 (Bag. 5)

EVALUASI PROGRAM PELAKSANAAN MUATAN LOKAL

A. Evaluasi Program Pelaksanaan Muatan Lokal
Evaluasi program muatan lokal dilaksanakan oleh satuan pendidikan, dengan memfokuskan  pada jenis, bentuk penyelenggaraan, sumber daya, daya dukung, pembiayaan, pembelajaran dan penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Evaluasi satuan pendidikan ini dapat dilakukan oleh tim yang terdiri dari Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan TPK sekolah.

Kisah Masuk Islamnya Umar Bin Khattab

Di awal Islam, para pengikut Nabi seringkali menerima siksaan lantaran meninggalkan kepercayaan pagan warisan moyang mereka. Salah seorang yang terkenal paling kejam menyiksa kaum muslimin adalah Umar bin Khattab. Postur tubuhnya tinggi dan kuat, ia terkenal sangat pemberani. Umar tidak lain adalah teror bagi siapa pun yang mengenalnya.

Tapi penyiksaan terbukti tidak mampu menggoyahkan iman kaum muslimin. Para pemeluk baru terus bertambah jumlahnya. Perkembangan ini kian membuat Umar geram. Karenanya ia bermaksud menyingkirkan Muhammad dengan tangannya sendiri. Dengan pedang  terhunus, Umar berjalan menuju bukit Shafa yang saat itu merupakan tempat tinggal Rasulullah.

Pengembangan Muatan Lokal Kurikulum 2013 (Bag. 4)

MEKANISME PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL

A. Penentuan Muatan Lokal

Dalam rangka menentukan jenis pembelajaran muatan lokal dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis Konteks dan Identifikasi Muatan Lokal

Program muatan lokal perlu diawali dengan analisis konteks lingkungan, baik lingkungan alam, sosial, dan/atau budaya. Analisis yang dimaksud dapat berkaitan dengan (1) sumber daya sekolah (guru, sarana dan prasarana sekolah), (2) daya dukung lingkungan (laboratorium dan sumber belajar), (3) kebutuhan sekolah dan lingkungan, (4) nilai lokalitas yang unik, inovatif, inspiratif, dan edukatif.

Pengembangan Muatan Lokal Kurikulum 2013 (Bag. 3)

DAYA DUKUNG PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL

A. Kebijakan Pemerintah

Daya dukung pengembangan muatan lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu dan  penting untuk mendukung keterlaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah kebijakan mengenai muatan lokal terkait dengan guru, sarana dan prasarana, dan manajemen sekolah.

Pelaksanaan muatan lokal harus didukung oleh kebijakan pemerintah, baik pada level provinsi (Peraturan Gubernur), kabupaten/kota (Peraturan Bupati/Walikota), dan satuan pendidikan (Surat Keputusan Kepala Sekolah) sesuai kewenangannya. Kebijakan tersebut diperlukan dalam hal:

Pengembangan Muatan Lokal Kurikulum 2013 (Bag. 2)

RUANG LINGKUP MUATAN LOKAL

A. Pengembangan Potensi Muatan Lokal

Sebagaimana dipahami, bahwa wilayah negara kesatuan Republik Indonesia terdiri dari  beraneka ragam budaya, suku, agama, adat istiadat, dan bahasa daerah. Secara geografis Indonesia juga terdiri dari ribuan pulau serta berbagai kondisi kehidupan masyarakat seperti daerah terpencar, terpencil, terisolir, pinggiran, perkotaan, dan sebagainya. Kondisi yang beraneka ragam tersebut dibungkus dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, melahirkan kehidupan yang beraneka ragam tetapi tetap dalam satu kesatuan yang harmonis.


Pengembangan Muatan Lokal Kurikulum 2013 (Bag. 1)

PENGERTIAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL

A. Pengertian Muatan Lokal

Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang dimaksudkan  untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.

Selanjutnya sesuai dengan Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 pasal 2 muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Yang dimaksud dengan bahan kajian muatan lokal adalah materi yang bernuansa keunikan dan keunggulan lokal untuk diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain. Sedangkan yang dimaksud keunikan lokal adalah potensi lokal yang memiliki kelebihan tertentu dan menunjukkan jati diri daerah tersebut.

Kisah Umar bin Abdul dan Lampu Istana

Suatu malam, Umar bin Abdul Aziz terlihat sibuk merampungkan sejumlah tugas di ruang kerja istananya. Tak dinyana, putranya masuk ruangan dan hendak membericarakan sesuatu.

”Untuk urusan apa putraku datang ke sini: urusan negarakah atau keluargakah?” tanya Umar.

”Urusan keluarga, ayahanda,” jawab si anak.

Tiba-tiba Umar mematikan lampu penerang di atas mejanya. Seketika suasana menjadi gelap.

Panduan Penyusunan RPP Kurikulum 2013 SMP

Panduan Penyusunan RPP Kurikulum 2013 SMP
PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru.

Pembelajaran dengan Metode Saintifik

Panduan Pembelajaran Kurikulum 2013 Untuk SMP
Metode-Metode Pembelajaran Kurikulum 2013
A.. Pembelajaran dengan Metode Saintifik

1. Pengertian Pembelajaran dengan Metode Saintifik
Metode saintifik merupakan metode yang biasa digunakan oleh para ilmuwan dalam menemukan pengetahuan/teori/konsep (lihat Bagan 1). Dalam konteks pembelajaran, metode saintifik sangat penting digunakan untuk mengembangkan cara-cara berpikir dan bekerja secara ilmiah.

Kisah Baju Lebaran Cucu Rasulullah SAW

Diriwayatkan pada masa kecil menjelang lebaran Al Hasan dan Al Husain, tidak memiliki pakaian baru untuk lebaran sedangkan hari raya sebentar lagi datang.

Mereka bertanya kepada ibunya,
"Wahai ummah anak2 di Madinah telah dihiasi dengan pakaian lebaran kecuali kami,mengapa bunda tidak menghiasi kami?"
Sayyidah Fathimah ra menjawab"sesungguhnya baju kalian berada di tukang jahit".

Ketika malam hari raya tiba, mereka berdua mengulangi pertanyaan yang sama,
Sayyidah Fathimah ra menangis karena tidak memiliki uang untuk membeli baju buat kedua buah hatinya itu.

Dia yang Datang untuk Membunuh

Suatu saat Nabi saw terlelap sendirian di bawah pohon. Da'sur, seorang penunggang kuda yang sangat memusuhi Nabi datang menghampiri.

Terganggu oleh suara berisik, Rasulullah membuka kedua matanya dan melihat sebilah pedang mengkilap terayun-ayun tepat di atas kepala beliau.


"Siapa yang akan melindungimu sekarang?" bentak Da^sur kasar dan mengejek. 


"Allah," jawab Nabi tenang dan penuh percaya diri.

Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran

D. Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran

Penumbuhan budi pekerti secara terintegrasi dalam pembelajaran  dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung baik di dalam maupun di luar kelas. Selama proses pembelajaran, siswa berinteraksi dengan bahan ajar, dengan guru, dan antar sesama siswa melalui berbagai aktivitas belajar. Melalui interaksi dengan substansi bahan ajar, siswa memperoleh pengetahuan tentang nilai (moral knowing). Sementara itu, melalui interaksinya dengan guru dan sesama siswa dalam berbagai kegiatan pembelajaran, para siswa akan memperoleh pengetahuan tentang nilai-nilai moral yang baik lebih mendalam dan meresapi pentingnya nilai-nilai (moral feeling) serta tumbuh perilaku sehari-hari yang dilandasi oleh nilai-nilai budi pekerti yang baik tersebut (moral action).

Prinsip-prinsip Pembelajaran pada Kurikulum 2013

C. Prinsip-prinsip Pembelajaran pada Kurikulum 2013

Pembelajaran pada jenjang SMP berdasarkan Kurikulum 13 mengacu pada sejumlah prinsip-prinsip pembelajaran seperti yang tertulis pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. Berikut adalah prinsip-prinsip pembelajaran yang tertulis dalam Permendikbud tersebut:



  1. Peserta didik mencari tahu;
  2. Pembelajaran berbasis aneka sumber belajar;
  3. Pembelajaran berbasis proses untuk penguatan pendekatan ilmiah;

Cakupan dan Kedalaman Isi Kurikulum 2013 Jenjang SMP

B. Cakupan dan Kedalaman Isi Kurikulum 2013 Jenjang SMP

Cakupan dan kedalaman isi Kurikulum 2013 SMP tergambar dalam Standar Isi. Standar Isi memuat ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu untuk setiap mata pelajaran. Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial,  pengetahuan, dan keterampilan. Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan SKL.

Tujuan Pendidikan Jenjang SMP Berdasarkan Kurikulum 2013

A. Tujuan Pendidikan Jenjang SMP Berdasarkan Kurikulum 2013

Sesuai dengan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Hadiah Pertama Untuk Seorang Pembaharu

Berita tentang turunnya wahyu kepada  Nabi Muhammad saw sampai ke telinga Waraqah, penganut Kristen kondang yang sudah lanjut usia. Mendengar berita tersebut ia berkata kepada Nabi, "Ini adalah namus (wahyu) agung yang dulu pernah diterima Nabi Musa as.

Andai saja aku masih muda dan segar-bugar. Andai aku masih hidup di saat-saat engkau terusir dari kaummu!"

Penilaian Oleh Satuan Pendidikan SMP/MTs (Bag.3)

3. Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis nilai PAS, PAT, US, dan USBN diperoleh informasi tentang daya serap setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat kelas, pencapaian hasil belajar dibandingkan dengan KKM. Secara empiris satuan pendidikan  akan memperoleh informasi statistik dari perangkat soal yang telah digunakan, antara lain reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Hasil analisis tersebut dapat dipergunakan untuk pengembangan bank soal di satuan pendidikan. Satuan pendidikan juga akan memiliki dokumen tentang:

Penilaian Oleh Satuan Pendidikan SMP/MTs (Bag. 2)

E. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan

1. Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan mempertimbang-kan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut. Peserta didik SMP dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:

Penilaian oleh Satuan Pendidikan SMP/MTs (Bag. 1)

A. Pengertian
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir, ujian sekolah, Ujian Sekolah Berstandar Nasional dan digunakan untuk penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan.

B. Ruang Lingkup

Trik Syekh Meraih Kedudukan

Bagi kalangan Badui Arab, gelar Syeikh atau ketua suku diberikan kepada anggotanya sebagai pengakuan publik atas keistimewaan yang miliki —pengakuan resmi yang menyatakan bila penyandangnya adalah orang terbaik, paling berani, paling mulia serta paling besar jasanya atas kesejahteraan suku.

'Araba, salah seorang sahabat Nabi, pernah ditanya bagaimana ia meraih kehormatan itu. Ia menjawab, "Bila ada musibah menimpa kaumku, aku membantu mereka dengan uang. Bila salah seorang dari mereka melakukan kesalahan, aku memberi jaminan untuk menebus kesalahannya.

Penilaian Ketrampilan Kurikulum 2013 SMP/MTs (Bag 3)

4. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi dari perencanaan penilaian yang telah dilakukan. Adapun teknis pelaksanaan penilaian praktik, produk, dan projek meliputi:
1. pemberian tugas secara rinci;
2. penjelasan aspek dan rubrik penilaian;
3. pelaksanaan penilaian sebelum, selama, dan setelah siswa melakukan pembelajaran;
4. pendokumentasian hasil penilain.

5. Pengolahan Hasil Penilaian

Penilaian Ketrampilan Kurikulum 2013 SMP/MTs (Bag 2)

3. Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian meliputi penyusunan kisi-kisi, penyusunan instrumen, dan penyusunan rubrik penilaian. Penyusunan kisi-kisi meliputi menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai, dalam hal ini adalah KD dari KI 4 dan menyusun indikator berdasarkan kompetensi yang akan dinilai.

Instrumen yang disusun mengarah kepada pencapaian indikator hasil belajar, dapat dikerjakan oleh siswa, sesuai dengan taraf perkembangan siswa, memuat materi yang sesuai dengan cakupan kurikulum, bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi); danmenetapkan batas waktu penyelesaian.

Penilaian Ketrampilan Kurikulum 2013 SMP/MTs (Bag 1)

1. Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan tersebut meliputi ranah berpikir dan bertindak. Keterampilan ranah berpikir meliputi antara lain keterampilan membaca, menulis, menghitung, dan mengarang. Keterampilan dalam ranah bertindak meliputi antara lain menggunakan, mengurai, merangkai, modifikasi, dan membuat.

Kebanggan Ala Gurun Pasir

Pemberani, ramah dan tentu saja egois; begitulah bila orang Arab mengekspresikan kebanggaan asal-usul nenek moyang dan status sosial mereka di zaman jahiliah.

Amr bin Hindun dan Amr bin Kulsum, dua orang yang kebetulan sama nama ini juga sama-sama ksatria tersohor. Mereka juga sama-sama amat chauvinist dengan garis keturunan dari pihak ibu.

Suatu hari, Amr bin Hindun bertanya kepada beberapa orang koleganya. Katanya, "Menurut kalian siapa di antara penduduk di kawasan ini yang akan merasa sangat malu bila ibunya aku suruh melayaniku?"
"Tentu saja kami tidak mengetahui seorang pun yang anda maksud kecuali Amr bin Kulsum. Dia adalah anak si Laila putri Muhalhil, keponakan Kulaib. Suaminya bernama Kulsum. Dari perkawinan itu lahirlah si Amr," jawab para sahabatnya.

Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Jenjang SMP

Bahan sajian ini berdasarkan MateriBimbingan Teknis Fasilitator DanInstruktur Kurikulum 2013 Tahun 2018

1.  Pengertian
RPP adalah rencana kegiatan pembelajarantatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.RPP dikembangkan dari silabus untukmengarahkan kegiatan pembelajaranpesertadidik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar(KD). Rujukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasardan Menengah dan Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada PendidikanDasar dan Pendidikan Menengah.

Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap  agar pembelajaranberlangsung secara interaktif inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dankemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.Pengembangan RPPdilakukan sebelum semester atau tahun pelajaran dimulai, namu n perlu diperbaharuisebelum pembelajaran dilaksanakan.

Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok disekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala sekolah/ madrasah. Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok antar sekolah atau antar wilayahdikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor Kementerian Agama setempat.

2.   Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/ atau lingkungan peserta didik.
b.  Partisipasi aktif peserta didik.
c.  Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas,inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d.  Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e.  Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f.   Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
g.  Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

3.  Komponen RPP
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar ProsesPendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan komponen RPP adalah sebagai berikut:
a.   Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b.   Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c.   Kelas/semester;
d.   Materi pokok;
e.   Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajardengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f.   Tujuan Pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerjaoperasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, danketerampilan;
g.  Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h.  Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulisdalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i.   Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar danproses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
j.   Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
k.  Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumberbelajar lain yang relevan;
l.   Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup;dan
m. Penilaian hasil pembelajaran.

4.  Format RPP
Mempertimbangkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 TentangStandar Proses dan Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran padaP endidikan Dasar danPendidikan Menengah, komponen RPP di atas secara operasional dapat diwujudkan dalam contoh format RPP berikut ini.

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Sekolah              : .......................................
Mata Pelajaran : .......................................
Kelas/ Semester : .......................................
Materi Pokok     : .......................................
Alokasi Waktu   : .......................................

A.      Kompetensi Inti

B.       Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
* Nilai karakter
C.      Tujuan Pembelajaran
D.      Materi Pembelajaran
1.    Materi Pembelajaran reguler
2.    Materi pembelajaran pengayaan
3.    Materi pembelajaranp remedial

E.    Metode Pembelajaran

F.    Media dan Bahan
G.   Sumber Belajar
H.    Langkah-langkah Pembelajaran
1.    Pertemuan pertama
a.    Kegiatan Pendahuluan
b.    Kegiatan Inti
c.    Kegiatan Penutup
2.    Pertemuan kedua
…. dst…

I.       Penilaian

1.   Teknik penilaian
a.    Sikap spiritual
b.    Sikap sosial
c.    Pengetahuan
d.   Keterampilan 
2.Pembelajaran remedial
3. Pembelajaran pengayaan

Mengetahui Kepala SMP
Jakarta, ......, .......................



NIP. ...

Penulisan Isi setiap Komponen dalam RPP



Download Materi Pengembangan RPP (unduh disini)


Sumber: Modul Materi Bimbingan Teknis Fasilitator dan Instruktur Kurikulum 2013 Tahun 2018 Mata Pelajaran Matematika.

Artikel lainnya:
Aplikasi Rapor Kurikulum 2013 SMP Tahun 2018
Aplikasi Raport ini dapat memudahkan tugas Guru dalam mengolah nilai dan hasil belajar pada kurikulum 2013.
Aplikasi berdasarkan Panduan Penilaian Kurikulum 2013 untuk SMP Revisi Juni 2017 dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016. Aplikasi support pada Ms Excel 2007 dan Ms Excel 2010 (lebih baik). Aplikasi diformat dengan ekstensi *.exe (Application).
Aplikasi ini dilengkapi dengan: 1. Input Aspek Pengetahuan dengan 8 Kompetensi Dasar 2. Input Aspek Ketrampilan dengan 8 Kompetsni Dasar 3.  Jurnal KI-1 dan KI-2.

Aplikasi Rapor Kurikulum 2013 MI Revisi Tahun 2018
Aplikasi Raport ini dapat memudahkan tugas Guru dalam mengolah nilai dan hasil belajar pada kurikulum 2013.
Aplikasi berdasarkan Panduan Penilaian Kurikulum 2013 untuk SD Revisi Desember 2016 dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016. Aplikasi support pada Ms  Excel 2010. Aplikasi diformat dengan ekstensi *.exe (Application).Aplikasi ini dilengkapi dengan: 1. Input Aspek Pengetahuan dengan 9 Kompetensi Dasar 2. Input Aspek Ketrampilan dengan 9 Kompetsni Dasar 3.  Jurnal KI-1 dan KI-2. 
Kemudahan Aplikasi
Guru hanya input Data Siswa dan Nilai Siswa. Kompetensi Dasar (KD) sudah terintegrasi dalam aplikasi. Deskripsi capaian otomatis muncul, demikian juga deskripsi sikap spiritual dan sikap sosial.
Aplikasi Rapor Kurikulum 2013 SD Tahun 2018
Aplikasi Raport ini dapat memudahkan tugas Guru dalam mengolah nilai dan hasil belajar pada kurikulum 2013.
Aplikasi berdasarkan Panduan Penilaian Kurikulum 2013 untuk SD Revisi Aplikasi ini dilengkapi dengan: 1. Input Aspek Pengetahuan dengan 9 Kompetensi Dasar 2. Input Aspek Ketrampilan dengan 9 Kompetsni Dasar 3.  Jurnal KI-1 dan KI-2. 
Kemudahan Aplikasi
Guru hanya input Data Siswa dan Nilai Siswa. Kompetensi Dasar (KD) sudah terintegrasi dalam aplikasi. Deskripsi capaian otomatis muncul, demikian juga deskripsi sikap spiritual dan sikap sosial.

Output Aplikasi
1. Nilai-Predikat, Deskripsi setiap mapel 
2. Raport UTS  
3. Raport Semester   
4. Daftar Kumpulan Nilai (DKN) per siswa  
5. Daya Serap mapel/kelas  6. Buku Induk Lengkap. 

Semoga Bermanfaat