Menu - Pages

Pages

Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik bagi Murid

 Materi 8 Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik bagi Murid


Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik Murid

𝐋𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐫𝐮𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐚𝐤. 𝐃𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐨𝐧𝐝𝐮𝐬𝐢𝐟 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤. 𝐋𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐤𝐬𝐮𝐝 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐩𝐫𝐨𝐬𝐞𝐬 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐥𝐚𝐤𝐬𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧. 𝐒𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐧𝐝𝐮𝐬𝐢𝐟 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐨𝐧𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫-𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐧𝐲𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐮𝐤𝐮𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐠𝐢𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫.

Lingkungan belajar menurut Saroni (2006) dan Kusmoro (2008), terdiri dari dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan sarana fisik yang berada di sekitar siswa saat belajar. Contoh sarana fisik yang ada di lingkungan sekolah yaitu, ruang kelas belajar di sekolah sarana dan prasarana kelas, pengudaraan, alat atau media belajar, pencahayaan, pewarnaannya, pajangan hingga penataannya.

Sedangkan lingkungan sosial merupakan kondisi atau situasi interaksi yang terjadi saat proses pembelajaran, mulai dari pola interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan sumber pembelajaran dan lainnya. Untuk menciptakan lingkungan sosial yang baik, maka diperlukan interaksi yang proporsional antara siswa dengan guru ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Lingkungan belajar dapat diciptakan sedemikian rupa untuk menumbuhkan minat atau memotivasi anak dalam melaksanakan kegiatan belajar. Lingkungan belajar harus difasilitasi untuk merefleksikan ekspektasi tinggi dalam meraih kesuksesan anak secara individu. Lingkungan belajar juga menjadi situasi yang dapat direkayasa oleh guru untuk mengefektifkan proses pembelajaran.

𝐓𝐢𝐩𝐬 𝐌𝐞𝐧𝐜𝐢𝐩𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐒𝐮𝐚𝐬𝐚𝐧𝐚 𝐊𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐊𝐨𝐧𝐝𝐮𝐬𝐢𝐟 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧:
    1. Menyampaikan aturan dengan tegas namun penuh empati
    2. Bangun komunikasi yang baik dengan siswa dan orangtua
    3. Libatkan siswa dalam membuat aturan.
    4. Amati dan pahami perilaku setiap siswa
    5. Berikan dukungan siswa dalam belajar.

𝟒 𝐂𝐚𝐫𝐚 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐄𝐟𝐞𝐤𝐭𝐢𝐟, 𝐄𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧
    1. Guru harus konsisten dengan waktu pembelajaran.
    2. Berikanlah materi pelajaran sesuai dengan silabus dan RPP.
    3. Pemilihan metode/model pembelajaran Kerja Kelompok
    4. Gunakan sumber belajar bisa berupa buku atau alat peraga.

Membimbing Murid, Memperbaiki Bangsa

Sebagai orang tua kedua bagi murid di sekolah, guru tentu mempunyai peranan besar dalam memberikan bekal ilmu. Terlebih lagi, guru dinilai sebagai sosok yang berpendidikan yang diharapkan mampu mendidik anak bangsa untuk masa depan.

Tetapi harapannya, tidak sekedar mendidik dan memberikan materi akademik saja di sekolah. Peran guru lebih dari itu. Guru diharapkan juga dapat menanamkan nilai-nilai positif pada murid, karena guru adalah role model bagi para murid. Maka, dari itulah mengapa guru memiliki peran yang besar dalam pembentukan karakter murid.

Untuk mendukung hal ini, ada baiknya para guru juga mengokohkan karakter yang dimiliki. Inilah hal-hal sederhana yang bisa dilakukan guru untuk membangun karakter pada anak didik. 

𝟏. 𝐉𝐚𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐨𝐡

Guru dipandang murid sebagai orang tua yang lebih dewasa, itu berarti murid menilai guru mereka merupakan contoh dalam bertindak dan berperilaku. Baik sikap baik maupun buruk, itu dapat mempengaruhi murid bagaimana cara bersikap dengan sesama. Hal ini tentu, membuat guru harus pandai dalam menjaga sikap untuk memberikan contoh yang terbaik.

Dengan mengingat diri sendiri sebagai contoh, maka guru akan lebih berhati-hati dalam bersikap sehingga lebih bijak dari setiap tindakan yang akan diambil. Dari memberikan contoh, diharapkan murid bisa mengikuti sisi positif yang dimiliki guru.

𝟐. 𝐉𝐚𝐝𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐠𝐮𝐫𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐝𝐞𝐦𝐢𝐬, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢𝐚𝐬𝐢 𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐦𝐮𝐫𝐢𝐝.

Sebagai pengajar, fokus untuk menilai murid dari segi akademis memang penting. Tetapi perlu diingat juga untuk menghargai kebaikan yang dilakukan murid. Caranya dengan mengapresiasi usaha murid tanpa selalu membandingkan dengan nilai yang didapatkan. Misalnya dengan memberikan pujian bagi murid yang tepat waktu, rajin mengerjakan tugas, atau bersikap baik selama di sekolah.

Dengan membiasakan ini, murid pun juga dapat mengapresiasi diri atas usaha yang telah dilakukan sehingga akan terbangun karakter yang terus mau belajar dan memperbaiki diri untuk lebih baik.

𝟑. 𝐋𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫, 𝐚𝐣𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐦𝐨𝐫𝐚𝐥 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧.

Kalau sekadar materi pelajaran, mungkin semua bisa saja tahu karena tertulis dalam buku pelajaran. Tetapi bagaimana dengan nilai moral? Ada baiknya dalam pelajaran yang diajarkan juga menanamkan nilai moral yang bisa dijadikan bahan pelajaran hidup.

Misalnya, saat mengajarkan pelajaran Matematika guru tidak hanya sekadar memberikan rumus dan cara pengerjaan kepada murid. Tetapi juga bisa mengajarkan nilai kehidupan seperti dengan mengerjakan soal Matematika kita bisa belajar untuk bersabar dan berusaha untuk memecahkan suatu masalah dengan mengasah logika berpikir. Dengan begitu, nantinya ketika murid sedang menghadapi suatu masalah kedepannya, bisa berpikir optimis bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya selama berusaha.

𝟒. 𝐉𝐮𝐣𝐮𝐫 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐮𝐤𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧

Guru juga manusia, tidak luput dari kesalahan meski tidak pernah berniat melakukan hal itu. Misalnya, ketika guru datang terlambat atau salah mengoreksi jawaban murid. Untuk memberikan contoh yang baik, guru sebaiknya mau mengakui kesalahan yang dibuat sekecil apapun itu.

Mungkin kadang ada rasa gengsi, tetapi ini bisa menjadi pelajaran yang baik pada murid. Bahwa sebagai manusia kita harus berani jujur sama diri sendiri dan mau mengakui kesalahan yang telah diperbuat. Dari situ, murid bisa belajar bagaimana cara untuk memperbaiki kesalahan dan berani bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat. 

𝟓. 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐩𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐧𝐭𝐮𝐧

Hal yang sering luput diajarkan di sekolah adalah bagaimana cara bersikap. Mungkin terdengar sederhana, tetapi ini merupakan hal penting yang layak diajarkan kepada murid untuk menjaga sikap dan mengetahui mana yang benar dan salah. Tidak jarang, murid bersikap tidak sopan hanya karena mereka tidak tahu bagaimana cara bersikap yang baik dan benar. Atau malah selama ini mencontoh sikap negatif orang disekitarnya, jadi melihat itu sebagai hal yang lumrah.

Ada baiknya, ketika ada sikap yang kurang baik yang dilakukan oleh murid, guru berperan untuk mengoreksi sikap tersebut. Jangan memarahi, tetapi mengingatkan juga bahwa sikapnya itu kurang baik dan berikan alternatif tindakan lain yang lebih positif.

𝟔. 𝐁𝐞𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐫𝐢𝐝 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧

Saat ini, mempunyai karakter memimpin merupakan hal yang krusial untuk dimiliki. Menyadari hal ini, ada baiknya guru juga bisa membantu anak didik untuk berlatih jiwa kepemimpinan mereka. Cara sederhananya, bisa dengan membuat tugas kelompok dan memastikan setiap anggota mempunyai kesempatan sebagai ketua kelompok. Jadi, tidak hanya murid itu-itu saja yang jadi ketua kelompok, tetapi semua bisa belajar jadi pemimpin.

Setelah melakukan aktivitas ini, guru bisa mengevaluasi hal positif yang bisa jadi pembelajaran murid untuk memimpin lebih baik lagi. Berilah masukan yang memotivasi, jadi bagi murid yang merasa kurang percaya diri bisa semangat untuk terus belajar lebih baik lagi.

𝟕. 𝐁𝐞𝐫𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐬𝐩𝐢𝐫𝐚𝐭𝐢𝐟

Tidak ada salahnya, sesekali menceritakan pengalaman personal yang dimiliki guru untuk dibagikan dengan murid. Tidak perlu cerita yang hebat untuk menginspirasi, sekecil apapun itu tetap bisa menjadi pembelajaran yang berguna untuk murid kok. Siapa tahu, dari aktivitas ini murid jadi terinspirasi dan belajar dari pengalaman guru?

𝐁𝐞𝐫𝐢𝐤𝐮𝐭 𝐢𝐧𝐢 𝟕 𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐆𝐮𝐫𝐮 𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐬.

    1 Memberikan Teladan
    2 Memberikan Penghargaan/Apresiasi
    3 Menyisipkan Pesan Moral dalam Setiap Pelajaran
    4 Jujur dan Open-Minded
    5 Mengajarkan Sopan Santun
    6 Menanamkan Leadership
    7 Menceritakan Pengalaman Inspiratif

Guru membimbing dan mendampingi murid dalam proses belajarnya. Bukan hanya sekedar meningkatkan kecerdasan berpikirnya, melainkan juga secara tidak langsung berperan memperbaiki bangsa.

Semoga Bermanfaat.

Bacaan Lainnya:
Aplikasi Supervisi Online Offline

Aplikasi ini didesain untuk menyahuti perkembangan tehnologi digital sehingga memudahkan dunia kerja, khususnya kepala sekolah dan lainnya. Aplikasi ini didesain menyahuti keperluan supervisi pada kurikulum merdeka dan juga kurikulum 2013

Output Aplikasi:
Terdapat 16 file output Aplikasi Supervisi Online Ofline ini antara lain:
1. Output Pengolahan 5 Instrumen, 5 file
2. Output Rencana Tindak Lanjut (RTL), 5 file
3. Output Rekap 5 file
4. Output Evaluasi Keterlaksanaan, 1 file
Selanjutnya baca disini


Aplikasi diembangkan berdasarkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum merdeka tahun 2022.

Output Aplikasi Raport MTs sbb:
  1. Raport semester Ganjil dan Genap
  2. Ranking semester Ganjil dan Genap
  3. Daftar Kumpulan Nilai (DKN) semester Ganjil dan Genap
  4. Buku Induk

Aplikasi Raport Projek Profil Pancasila

Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Panduan Raport Projek Profil Pancasila. Mudan dan praktis. Selanjutnya (baca....)






Aplikasi dikembangkan berdasarkan Panduan Asesmen Kurikulum Merdeka.Tutorial Penggunaan Aplikasi  Raport Kurikulum Merdeka SMP/SMA  Tutorial Penggunaan Aplikasi Nilai Kurikulum Merdeka SMP/SMA



    Selanjutnya (baca disini)

Aplikasi Nilai Sekolah Penggerak (baca)
Aplikasi Nilai Sekolah Penggerak
Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021
Input Nilai pada Aplikasi Nilai:
Asesmen Formatif: (1): Penilaian Harian (PH); (2) Penugasan; (3) Penilaian Tengah Semester (PTS); (4) Penilaian Non Tes (Praktik/Produk, Proyek, Drama, Presentasi. Lisan,  Refleksi, Esai, Jurnal, Poster)                  
Asesmen Sumatif:  (1) Penilaian Akhir Semester (PAS); (2) Penilaian Non Tes (Praktik, Produk, Proyek, Drama, Presentasi, Lisan, Refleksi. Esai, Jurnal, Poster)  Selanjutnya baca ....disini

Aplikasi Raport Sekolah Penggerak (baca)

Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021 dengan output sbb:

  1. Raport Semester Ganjil dan Genap
  2. DKN Semester Ganjil dan Genap
  3. Ranking
Untuk SMP outputnya: (1) Raport Semester Ganjil dan Genap (2) DKN Semester Ganjil dan Genap; (3) Ranking; (4) Buku Induk; (5) Rekap Kenaikan Kelas
Selanjutnya baca ....disini

Aplikasi Supervisi Tendik (klik tautan)

Supervisi guru dan tendik intinya adalah serangkaian kegiatan membantu guru dan tendik dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran....
Adapun jenis tenaga kependidikan yang dimaksud dalam bahasan ini antara lain adalah Tenaga Administrasi Sekolah/TAS (kepala TAS, pelaksana urusan, tenaga layanan khusus), Tenaga perpustakaan (Kepala Perpustakaan, tenaga perpustakaan), Tenaga laboratorium (Kepala laboratorium, teknisi laboratorium, laboran), dan Ketua program keahlian (SMK). Selanjutnya....

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Pasal 9 ayat (1) Beban Kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas:
  1. Manajerial;
  2. Pengembangan Kewirausahaan; dan
  3. Supervisi kepada Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam Lampiran II Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tsb, bukti kerja ditagih Bukti Fisik sbb: Program Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan; Laporan Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Guru; Laporan Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Tenaga Kependidikan; Laporan Evaluasi Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Tenaga Kependidikan. Selanjutnya klik untuk buka dan baca 

Aplikasi Penilaian Diri Kinerja Kepala Madrasah

Aplikasi ini berdasarkan Juknis Dirjen Pendais Nomor 1111 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Kepala Madrasah. Aplikasi berformat *.exe dikerjakan secara ofline, didesain dengan Ms Excel 2010. Aplikasi didesain untuk memudahkan Kepala Madrasah melakukan Penilaian Diri tentang Kinerjanya sehingga dapat mengetahui aspek/ komponen mana yang harus diperbaiki.
Output Aplikasi:
1. Rekap Awal Tahun Kinerja Kepala Madrasah
2. Rekap Akhir Tahun Kinerja Kepala Madrasah
3. Rekomendasi Awal Tahun hal yang harus diperbaiki
4. Rekomendasi Akhir Tahun hal yang harus diperbaiki
5. Rekap Awal dan Akhir serta Hasil Penilaian Kinerja Tahunan (Selanjutnya...)

  Bacaan Lainnya

Aplikasi Raport Kurikulum 2013 MTs Versi 08.2019 
Aplikasi ini berdasarkan Petunjuk Teknis Penilaian MTs September 2018 (KMA 5162 Tahun 2018). Aplikasi dikerjakan secara ofline, sudah memuat Kompetensi Dasar (KD) semua mapel kecuali mapel muatan lokal.  Aplikasi Raport tetap berformat *.exe untuk menjaga hak cipta (karya intelektual) pembuatnya. Didesain dengan Ms Excel 2010.
Input Data Aplikasi Raport:
1. Data  Siswa; (2). Data Sekolah;  (3). Input Nilai (Copy) Aspek Pengetahuan dan Aspek Ketrampilan; (4). Input Nilai Sikap.
Output Raport Raport:
1. Raport Semester Ganjil/Genap KKM Tunggal(2). Raport Semester Ganjil/Genap KKM Multi;  (3). Daftar Kumpulan Nilai (DKN)/Legger; (4). Daya Serap; (5). Rekap Kenaikan Kelas; (6). Buku Induk Siswa
Kelebihan Aplikasi: 
1. KD sudah terintegrasi pada aplikasi Nilai dan Raport; (2). Dikerjakan Offline; (3). Output meliputi Laporan Semester Ganjil dan Genap meliputi Laporan Hasil Belajar, Daftar Kumpulan Nilai (DKN), Legger, Daya Serap, Buku Induk, Rekap Kenaikan Kelas; (4). Laporan Hasil Belajar KKM Tunggal dan KKM Multi

Selanjutnya Baca disini 

Apk Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SMP/MTs (PK Guru 360 Derajat)

Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala SMP/MTs Negeri/Swasta dalam menghitung,  menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan berdasarkan  PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya

Aplikasi Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SD 

(PK Guru 360 Derajat)

Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala Sekolah Dasar (SD) dalam menghitung,  menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya 

Semoga Bermanfaat. 

Merdeka Belajar Abad 21

 7 Merdeka Belajar Abad 21

Merdeka belajar Abad 21

Merdeka Belajar merupakan filsafat awal pendiri bangsa Indonesia Presiden Soekarno dan pendiri sistem pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menentukan visi SDM Indonesia Seperti apa. Merdeka belajar adalah untuk memastikan bahwa institusi individu, guru, murid memerdekakan institusinya maupun pemikiran mereka terhadap berbagai macam kehidupan nasional.

Dengan demikian, bagaimana mempraktekkan Merdeka Belajar di lingkungan yang minat belajarnya masih kurang? Inilah tantangan bagi seorang pendidik. Membuka pola pikir peserta didik agar lebih bersifat kritis dan kreatif. Membangunkan mereka dari zona nyaman. Mencoba menjadi fasilitator yang mampu menumbuhkan semangat bagi peserta didik. Namun terkadang peran pendidik yang berubah hanya menjadi seorang fasilitator menjadikan miskonsepsi bagi khalayak masyarakat. Padahal seorang pendidik pada abad ke- 21 sangat berat tantangannya. Pendidik harus melek teknologi kekinian, pun harus mampu menjadi model panutan bagi anak didiknya.

Berusaha memahami keunikan dan bakat siswa adalah salah satu usaha seorang pendidik untuk menentukan metode stimulus memerdekakan para siswa didiknya dalam belajar. Tak menjadi tolak ukur nilai raport maupun ranking untuk sebuah kesuksesan masa depan. Seorang pendidik harus berusaha menjadikan anak didiknya seorang individu yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan dan berkompetensi.

𝐏𝐞𝐦𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐚𝐥𝐚 𝐚𝐛𝐚𝐝 𝐤𝐞- 𝟐𝟏 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢𝐣𝐚𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐝𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫. 𝐃𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐭𝐚𝐡𝐚𝐩 𝐥𝐢𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐬𝐭𝐢𝐦𝐮𝐥𝐮𝐬 𝐩𝐞𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐤𝐫𝐢𝐭𝐢𝐬. 𝐊𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐡𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐂𝐫𝐢𝐭𝐢𝐜𝐚𝐥 𝐓𝐡𝐢𝐧𝐤𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐜𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡. 𝐏𝐞𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐝𝐢𝐛𝐢𝐦𝐛𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐨𝐥𝐚𝐛𝐨𝐫𝐚𝐬𝐢  𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐩 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥 𝐚𝐭𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫. 𝐓𝐚𝐤 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐡𝐚𝐩 𝐩𝐞𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤 𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐨𝐦𝐮𝐧𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐤𝐫𝐞𝐚𝐭𝐢𝐟 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐣𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚𝐧𝐲𝐚. 𝐏𝐞𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐬𝐢𝐩𝐢 𝐢𝐥𝐦𝐮 𝐫𝐨𝐡𝐚𝐧𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐚𝐤𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐚𝐡𝐚 𝐄𝐬𝐚, 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐥𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐥𝐢𝐚. 𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐦𝐩𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧, 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐤𝐨𝐦𝐩𝐞𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢-𝐤𝐨𝐦𝐩𝐞𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐫𝐮𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧.

Abad ke-21 telah memberi arah kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat, dan menuntut dunia pendidikan untuk melakukan perubahan.

Hal ini juga membawa konten abad ke-21 mencakup keterampilan belajar dan berpikir kritis, penguasaan berbagai literasi, terutama literasi TIK dan keterampilan hidup. Dunia pendidikan harus selalu up to date, selalu aktif mengikuti kemajuan yang berkembang. Demikian juga pembelajaran yang dilakukan oleh guru diharapkan dapat mengikuti trend.

Harapannya apa yang disampaikan dapat memberi dampak yang berarti bagi kehidupan siswa.

Guru dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, agar dapat memberi kemanfaatan pada siswanya. Partnership for 21 Century Skills mengidentifikasi keterampilan abad ke-21 meliputi: (1) communication, (2) collaboration, (3) critical thinking and problem solving, dan (4) creativity and innovation. Empat keterampilan abad ke-21 tersebut sering diistilahkan dengan keterampilan 4C’s.

Peserta didik diharapkan memiliki pemahaman dan keterampilan 4C’s, dengan harapan memiliki kesiapan untuk menghadapi dunia yang makin kompleks dan penuh tantangan pada masa depan.

Guru dituntut memiliki keterampilan pembelajaran abad ke-21, agar dapat mentransfer 4Cs yang telah dikuasi kepada para siswa secara tepat dan bermakna.



Tantangan Guru Abad 21

Abad ke-21 adalah abad yang sangat berbeda dengan abad-abad sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa disegala bidang.pada abad ini, terutama bidang Information and Communication Technology (ICT) yang serba canggih (sophisticated) membuat dunia ini semakin sempit, karena kecanggihan teknologi ICT ini beragam informasi dari berbagai sudut dunia mampu diakses dengan instant dan cepat oleh siapapun dan dari manapun, komunikasi antar personal dapat dilakukan dengan mudah, murah kapan saja dan di mana saja.

Perubahan-perubahan tersebut semakin terasa, termasuk didalamnya pada dunia pendidikan. Guru saat ini menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari era sebelumnya. Guru menghadapi klien yang jauh lebih beragam, materi pelajaran yang lebih kompleks dan sulit, standard proses pembelajaran dan juga tuntutan capaian kemampuan berfikir siswa yang lebih tinggi, untuk itu dibutuhkan guru yang mampu bersaing bukan lagi kepandaian tetapi kreativitas dan kecerdasan bertindak (hard skills- soft skills).

Menurut Susanto (2010), terdapat 7 tantangan guru di abad 21, yaitu :
1. Teaching in multicultural society, mengajar di masyarakat yang memiliki beragam budaya dengan kompetensi multi bahasa.
2. Teaching for the construction of meaning, mengajar untuk mengkonstruksi makna (konsep).
3. Teaching for active learning, mengajar untuk pembelajaran aktif.
4. Teaching and technology, mengajar dan teknologi.
5. Teaching with new view about abilities, mengajar dengan pandangan baru mengenai kemampuan.
6. Teaching and choice, mengajar dan pilihan.
7. Teaching and accountability, mengajar dan akuntabilitas.

Untuk memecahkan masalah tersebut di atas, guru dituntut mampu untuk membaca setiap tantangan yang ada pada masa kini. guru harus mampu untuk mencari sendiri pemecahan masalah yang timbul dari dampak kemajuan zaman karena tidak semua kemajuan zaman berdampak baik, dampak negatif juga harus diperhitungkan.

Orientasi Guru Abad 21

Tuntutan dunia internasional terhadap tugas guru memasuki abad ke-21 tidaklah ringan. Guru diharapkan mampu dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang bertumpu dan melaksanakan empat pilar belajar yang dianjurkan oleh Komisi Internasional UNESCO untuk Pendidikan, hal ini didasari bahwa Pendidikan merupakan komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang dirancang untuk menumbuhkan kegiatan belajar pada diri peserta didik (education as organized and sustained communication designed to bring about Learning). UNESCO merekomendasikan empat pilar dalam bidang pendidikan, yaitu:

𝐚. 𝐋𝐞𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐨 𝐤𝐧𝐨𝐰 (𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐭𝐚𝐡𝐮𝐢)
Learning to know, yaitu proses belajar untuk mengetahui, memahami, dan menghayati cara-cara pemerolehan pengetahuan dan pendidikan yang memberikan kepada peserta didik bekal-bekal ilmu pengetahuan. Proses pembelajaran ini memungkinkan peserta didik mampu mengetahui, memahami, dan menerapkan, serta mencari informasi dan/atau menemukan ilmu pengetahuan.

𝐛. 𝐋𝐞𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐨 𝐝𝐨 (𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐣𝐚𝐤𝐚𝐧)
Learning to do, yaitu proses belajar melakukan atau mengerjakan sesuatu. Belajar berbuat dan melakukan (Learning by doing) sesuatu secara aktif ini bermakna pendidikan seharusnya memberikan bekal-bekal kemampuan atau keterampilan. Peserta didik dalam proses pembelajarannya mampu menggunakan berbagai konsep, prinsip, atau hukum untuk memecahkan masalah yang konkrit.

𝐜. 𝐋𝐞𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐨 𝐥𝐢𝐯𝐞 𝐭𝐨𝐠𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫 (𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚)
Learning to live together, yaitu pendidikan seharusnya memberikan bekal kemampuan untuk dapat hidup bersama dalam masyarakat yang majemuk sehingga tercipta kedamaian hidup dan sikap toleransi antar sesama manusia.

𝐝. 𝐋𝐞𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐨 𝐛𝐞 (𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢/𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢).
Learning to be, yaitu pendidikan seharusnya memberikan bekal kemampuan untuk mengembangkan diri. Proses belajar memungkinkan terciptanya peserta didik yang mandiri, memiliki rasa percaya diri, mampu mengenal dirinya, pemahaman diri, aktualisasi diri atau pengarahan diri, memiliki kemampuan emosional dan intelektual yang konsisten, serta mencapai tingkatan kepribadian yang mantap dan mandiri

Semoga Bermanfaat.
Bacaan Lainnya:
Aplikasi Supervisi Online Offline

Aplikasi ini didesain untuk menyahuti perkembangan tehnologi digital sehingga memudahkan dunia kerja, khususnya kepala sekolah dan lainnya. Aplikasi ini didesain menyahuti keperluan supervisi pada kurikulum merdeka dan juga kurikulum 2013

Output Aplikasi:
Terdapat 16 file output Aplikasi Supervisi Online Ofline ini antara lain:
1. Output Pengolahan 5 Instrumen, 5 file
2. Output Rencana Tindak Lanjut (RTL), 5 file
3. Output Rekap 5 file
4. Output Evaluasi Keterlaksanaan, 1 file
Selanjutnya baca disini


Aplikasi diembangkan berdasarkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum merdeka tahun 2022.

Output Aplikasi Raport MTs sbb:
  1. Raport semester Ganjil dan Genap
  2. Ranking semester Ganjil dan Genap
  3. Daftar Kumpulan Nilai (DKN) semester Ganjil dan Genap
  4. Buku Induk

Aplikasi Raport Projek Profil Pancasila

Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Panduan Raport Projek Profil Pancasila. Mudan dan praktis. Selanjutnya (baca....)






Aplikasi dikembangkan berdasarkan Panduan Asesmen Kurikulum Merdeka.Tutorial Penggunaan Aplikasi  Raport Kurikulum Merdeka SMP/SMA  Tutorial Penggunaan Aplikasi Nilai Kurikulum Merdeka SMP/SMA



    Selanjutnya (baca disini)

Aplikasi Nilai Sekolah Penggerak (baca)
Aplikasi Nilai Sekolah Penggerak
Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021
Input Nilai pada Aplikasi Nilai:
Asesmen Formatif: (1): Penilaian Harian (PH); (2) Penugasan; (3) Penilaian Tengah Semester (PTS); (4) Penilaian Non Tes (Praktik/Produk, Proyek, Drama, Presentasi. Lisan,  Refleksi, Esai, Jurnal, Poster)                  
Asesmen Sumatif:  (1) Penilaian Akhir Semester (PAS); (2) Penilaian Non Tes (Praktik, Produk, Proyek, Drama, Presentasi, Lisan, Refleksi. Esai, Jurnal, Poster)  Selanjutnya baca ....disini

Aplikasi Raport Sekolah Penggerak (baca)

Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021 dengan output sbb:

  1. Raport Semester Ganjil dan Genap
  2. DKN Semester Ganjil dan Genap
  3. Ranking
Untuk SMP outputnya: (1) Raport Semester Ganjil dan Genap (2) DKN Semester Ganjil dan Genap; (3) Ranking; (4) Buku Induk; (5) Rekap Kenaikan Kelas
Selanjutnya baca ....disini

Aplikasi Supervisi Tendik (klik tautan)

Supervisi guru dan tendik intinya adalah serangkaian kegiatan membantu guru dan tendik dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran....
Adapun jenis tenaga kependidikan yang dimaksud dalam bahasan ini antara lain adalah Tenaga Administrasi Sekolah/TAS (kepala TAS, pelaksana urusan, tenaga layanan khusus), Tenaga perpustakaan (Kepala Perpustakaan, tenaga perpustakaan), Tenaga laboratorium (Kepala laboratorium, teknisi laboratorium, laboran), dan Ketua program keahlian (SMK). Selanjutnya....

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Pasal 9 ayat (1) Beban Kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas:
  1. Manajerial;
  2. Pengembangan Kewirausahaan; dan
  3. Supervisi kepada Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam Lampiran II Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tsb, bukti kerja ditagih Bukti Fisik sbb: Program Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan; Laporan Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Guru; Laporan Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Tenaga Kependidikan; Laporan Evaluasi Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Tenaga Kependidikan. Selanjutnya klik untuk buka dan baca 

Aplikasi Penilaian Diri Kinerja Kepala Madrasah

Aplikasi ini berdasarkan Juknis Dirjen Pendais Nomor 1111 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Kepala Madrasah. Aplikasi berformat *.exe dikerjakan secara ofline, didesain dengan Ms Excel 2010. Aplikasi didesain untuk memudahkan Kepala Madrasah melakukan Penilaian Diri tentang Kinerjanya sehingga dapat mengetahui aspek/ komponen mana yang harus diperbaiki.
Output Aplikasi:
1. Rekap Awal Tahun Kinerja Kepala Madrasah
2. Rekap Akhir Tahun Kinerja Kepala Madrasah
3. Rekomendasi Awal Tahun hal yang harus diperbaiki
4. Rekomendasi Akhir Tahun hal yang harus diperbaiki
5. Rekap Awal dan Akhir serta Hasil Penilaian Kinerja Tahunan (Selanjutnya...)

  Bacaan Lainnya

Aplikasi Raport Kurikulum 2013 MTs Versi 08.2019 
Aplikasi ini berdasarkan Petunjuk Teknis Penilaian MTs September 2018 (KMA 5162 Tahun 2018). Aplikasi dikerjakan secara ofline, sudah memuat Kompetensi Dasar (KD) semua mapel kecuali mapel muatan lokal.  Aplikasi Raport tetap berformat *.exe untuk menjaga hak cipta (karya intelektual) pembuatnya. Didesain dengan Ms Excel 2010.
Input Data Aplikasi Raport:
1. Data  Siswa; (2). Data Sekolah;  (3). Input Nilai (Copy) Aspek Pengetahuan dan Aspek Ketrampilan; (4). Input Nilai Sikap.
Output Raport Raport:
1. Raport Semester Ganjil/Genap KKM Tunggal(2). Raport Semester Ganjil/Genap KKM Multi;  (3). Daftar Kumpulan Nilai (DKN)/Legger; (4). Daya Serap; (5). Rekap Kenaikan Kelas; (6). Buku Induk Siswa
Kelebihan Aplikasi: 
1. KD sudah terintegrasi pada aplikasi Nilai dan Raport; (2). Dikerjakan Offline; (3). Output meliputi Laporan Semester Ganjil dan Genap meliputi Laporan Hasil Belajar, Daftar Kumpulan Nilai (DKN), Legger, Daya Serap, Buku Induk, Rekap Kenaikan Kelas; (4). Laporan Hasil Belajar KKM Tunggal dan KKM Multi

Selanjutnya Baca disini 

Apk Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SMP/MTs (PK Guru 360 Derajat)

Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala SMP/MTs Negeri/Swasta dalam menghitung,  menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan berdasarkan  PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya

Aplikasi Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SD 

(PK Guru 360 Derajat)

Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala Sekolah Dasar (SD) dalam menghitung,  menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya 

Semoga Bermanfaat. 

Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia

 Materi 6 Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia

Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

Pendidikan merupakan sistem yang kompleks, sekaligus sederhana. Pada modul/materi ini Ibu dan Bapak Guru sama-sama akan belajar bagaimana menerapkan prinsip dan praktik pembelajaran yang mandiri dan kontekstual berdasarkan pengalaman dan pengamatan di sekitar, serta bagaimana orang tua dan masyarakat bisa terlibat dalam prosesnya.

𝐏𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐣𝐚𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐫𝐢𝐝 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚𝐚𝐧.


Sistem Among

𝐌𝐞𝐭𝐨𝐝𝐞 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐠𝐮𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐊𝐢 𝐇𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐏𝐞𝐫𝐠𝐮𝐫𝐮𝐚𝐧 𝐓𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐒𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐝𝐢𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐬𝐢𝐬𝐭𝐞𝐦 𝐚𝐦𝐨𝐧𝐠. 𝐈𝐬𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮𝐦 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐚𝐬𝐚𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐦𝐚𝐬𝐲𝐡𝐮𝐫, 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐮𝐭 𝐰𝐮𝐫𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐝𝐚𝐲𝐚𝐧𝐢, 𝐢𝐧 𝐦𝐚𝐝𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐬𝐚, 𝐢𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐚𝐫𝐬𝐨 𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐥𝐚𝐝𝐡𝐚.

Menurut Ki Hajar Dewantara, seorang guru semestinya mampu menjadi pamong, mendidik dengan welas asih sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan si anak. Sistem pendidikan yang terbaik adalah yang mampu menumbuhkan disiplin dan pemahaman mengenai kesejatian hidup dari dalam diri siswa sendiri.

Hal tersebut tidak dapat dicapai melalui metode yang menekankan pada perintah, paksaan, dan hukuman seperti yang umum dipakai oleh pendidikan kolonial Belanda.

Sistem among memberikan kesempatan seluas-luasnya pada kemandirian siswa. Peserta didik didorong untuk mengembangkan disiplin diri yang sejati, melalui pengalaman, pemahaman, dan upayanya sendiri. Yang terpenting adalah menjaga agar kesempatan ini tidak membahayakan si anak atau mengancam keselamatan orang lain.

𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐢𝐬𝐭𝐞𝐦 𝐚𝐦𝐨𝐧𝐠, 𝐠𝐮𝐫𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐟𝐮𝐧𝐠𝐬𝐢 𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚. 𝐃𝐢 𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧, 𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐨𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐦𝐮𝐫𝐢𝐝. 𝐃𝐢 𝐭𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡, 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐨𝐫𝐨𝐧𝐠 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭. 𝐃𝐚𝐧, 𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐦𝐮𝐫𝐢𝐝.

𝐈𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐚𝐫𝐬𝐨 𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐥𝐨𝐝𝐨 𝐢𝐭𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐠𝐮𝐫𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐨𝐡 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐝𝐚𝐧, 𝐤𝐞𝐝𝐢𝐬𝐢𝐩𝐥𝐢𝐧𝐚𝐧, 𝐭𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐫𝐚𝐦𝐚, 𝐛𝐮𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐤𝐞𝐫𝐭𝐢. “𝐒𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐠𝐮𝐫𝐮 𝐝𝐢𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐮𝐤𝐮𝐥 𝟎𝟕.𝟎𝟎 𝐖𝐈𝐁 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐨𝐧𝐭𝐨𝐡. 𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐠𝐮𝐫𝐮 𝐦𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠, 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐭𝐞𝐠𝐮𝐫 𝐩𝐢𝐡𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡,” 𝐮𝐣𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.

𝐈𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐝𝐲𝐨 𝐦𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐬𝐨 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐠𝐮𝐫𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐦𝐨𝐭𝐢𝐯𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐨𝐫𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 𝐣𝐢𝐰𝐚 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐮𝐧𝐬𝐮𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 (𝐭𝐫𝐢𝐩𝐮𝐬𝐚𝐭) 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐭𝐞𝐫𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐊𝐢 𝐇𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚. 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚, 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚. 𝐊𝐞𝐝𝐮𝐚, 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐫𝐝𝐚𝐬𝐚𝐧, 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐫𝐚𝐦𝐩𝐢𝐥𝐚𝐧, 𝐛𝐮𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐤𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐦𝐮𝐫𝐢𝐝. 𝐊𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚, 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭.

“Anak dididik dalam keluarga sejak dalam kandungan, kemudian lahir dan berkembang sesuai pendidikan yang diterapkan dalam keluarga,” ucapnya.

Ki Hajar Dewantara juga menekankan agar para guru mendorong murid-muridnya agar mengikuti jalur yang benar dengan cara mengilhami dan memotivasi mereka dengan pikiran yang tepat.

Begitu para murid bergerak di jalur yang benar, hendaknya guru berusaha untuk mengupayakan setiap peluang kemajuan bagi mereka tanpa banyak campur tangan. Selanjutnya para guru tinggal mengamati kemajuan mereka.

Dengan demikian, pendidikan akan menghasilkan manusia yang merdeka, yang berkembang secara utuh dan selaras dalam segala aspek kemanusiaannya serta mampu menghargai dan menghormati manusia lain.

Sistem among bukan sekedar metode membimbing dan mendampingi murid belajar. Lebih dari itu sebagai guru kita diharapakan memilki mindset among terlebih dahulu sebelum memprkatikan metode among.

Semoga Bermanfaat.
Bacaan Lainnya:
Aplikasi Supervisi Online Offline

Aplikasi ini didesain untuk menyahuti perkembangan tehnologi digital sehingga memudahkan dunia kerja, khususnya kepala sekolah dan lainnya. Aplikasi ini didesain menyahuti keperluan supervisi pada kurikulum merdeka dan juga kurikulum 2013

Output Aplikasi:
Terdapat 16 file output Aplikasi Supervisi Online Ofline ini antara lain:
1. Output Pengolahan 5 Instrumen, 5 file
2. Output Rencana Tindak Lanjut (RTL), 5 file
3. Output Rekap 5 file
4. Output Evaluasi Keterlaksanaan, 1 file
Selanjutnya baca disini


Aplikasi diembangkan berdasarkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum merdeka tahun 2022.

Output Aplikasi Raport MTs sbb:
  1. Raport semester Ganjil dan Genap
  2. Ranking semester Ganjil dan Genap
  3. Daftar Kumpulan Nilai (DKN) semester Ganjil dan Genap
  4. Buku Induk

Aplikasi Raport Projek Profil Pancasila

Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Panduan Raport Projek Profil Pancasila. Mudan dan praktis. Selanjutnya (baca....)






Aplikasi dikembangkan berdasarkan Panduan Asesmen Kurikulum Merdeka.Tutorial Penggunaan Aplikasi  Raport Kurikulum Merdeka SMP/SMA  Tutorial Penggunaan Aplikasi Nilai Kurikulum Merdeka SMP/SMA



    Selanjutnya (baca disini)

Aplikasi Nilai Sekolah Penggerak (baca)
Aplikasi Nilai Sekolah Penggerak
Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021
Input Nilai pada Aplikasi Nilai:
Asesmen Formatif: (1): Penilaian Harian (PH); (2) Penugasan; (3) Penilaian Tengah Semester (PTS); (4) Penilaian Non Tes (Praktik/Produk, Proyek, Drama, Presentasi. Lisan,  Refleksi, Esai, Jurnal, Poster)                  
Asesmen Sumatif:  (1) Penilaian Akhir Semester (PAS); (2) Penilaian Non Tes (Praktik, Produk, Proyek, Drama, Presentasi, Lisan, Refleksi. Esai, Jurnal, Poster)  Selanjutnya baca ....disini

Aplikasi Raport Sekolah Penggerak (baca)

Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021 dengan output sbb:

  1. Raport Semester Ganjil dan Genap
  2. DKN Semester Ganjil dan Genap
  3. Ranking
Untuk SMP outputnya: (1) Raport Semester Ganjil dan Genap (2) DKN Semester Ganjil dan Genap; (3) Ranking; (4) Buku Induk; (5) Rekap Kenaikan Kelas
Selanjutnya baca ....disini

Aplikasi Supervisi Tendik (klik tautan)

Supervisi guru dan tendik intinya adalah serangkaian kegiatan membantu guru dan tendik dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran....
Adapun jenis tenaga kependidikan yang dimaksud dalam bahasan ini antara lain adalah Tenaga Administrasi Sekolah/TAS (kepala TAS, pelaksana urusan, tenaga layanan khusus), Tenaga perpustakaan (Kepala Perpustakaan, tenaga perpustakaan), Tenaga laboratorium (Kepala laboratorium, teknisi laboratorium, laboran), dan Ketua program keahlian (SMK). Selanjutnya....

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Pasal 9 ayat (1) Beban Kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas:
  1. Manajerial;
  2. Pengembangan Kewirausahaan; dan
  3. Supervisi kepada Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam Lampiran II Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tsb, bukti kerja ditagih Bukti Fisik sbb: Program Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan; Laporan Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Guru; Laporan Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Tenaga Kependidikan; Laporan Evaluasi Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Tenaga Kependidikan. Selanjutnya klik untuk buka dan baca 

Aplikasi Penilaian Diri Kinerja Kepala Madrasah

Aplikasi ini berdasarkan Juknis Dirjen Pendais Nomor 1111 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Kepala Madrasah. Aplikasi berformat *.exe dikerjakan secara ofline, didesain dengan Ms Excel 2010. Aplikasi didesain untuk memudahkan Kepala Madrasah melakukan Penilaian Diri tentang Kinerjanya sehingga dapat mengetahui aspek/ komponen mana yang harus diperbaiki.
Output Aplikasi:
1. Rekap Awal Tahun Kinerja Kepala Madrasah
2. Rekap Akhir Tahun Kinerja Kepala Madrasah
3. Rekomendasi Awal Tahun hal yang harus diperbaiki
4. Rekomendasi Akhir Tahun hal yang harus diperbaiki
5. Rekap Awal dan Akhir serta Hasil Penilaian Kinerja Tahunan (Selanjutnya...)

  Bacaan Lainnya

Aplikasi Raport Kurikulum 2013 MTs Versi 08.2019 
Aplikasi ini berdasarkan Petunjuk Teknis Penilaian MTs September 2018 (KMA 5162 Tahun 2018). Aplikasi dikerjakan secara ofline, sudah memuat Kompetensi Dasar (KD) semua mapel kecuali mapel muatan lokal.  Aplikasi Raport tetap berformat *.exe untuk menjaga hak cipta (karya intelektual) pembuatnya. Didesain dengan Ms Excel 2010.
Input Data Aplikasi Raport:
1. Data  Siswa; (2). Data Sekolah;  (3). Input Nilai (Copy) Aspek Pengetahuan dan Aspek Ketrampilan; (4). Input Nilai Sikap.
Output Raport Raport:
1. Raport Semester Ganjil/Genap KKM Tunggal(2). Raport Semester Ganjil/Genap KKM Multi;  (3). Daftar Kumpulan Nilai (DKN)/Legger; (4). Daya Serap; (5). Rekap Kenaikan Kelas; (6). Buku Induk Siswa
Kelebihan Aplikasi: 
1. KD sudah terintegrasi pada aplikasi Nilai dan Raport; (2). Dikerjakan Offline; (3). Output meliputi Laporan Semester Ganjil dan Genap meliputi Laporan Hasil Belajar, Daftar Kumpulan Nilai (DKN), Legger, Daya Serap, Buku Induk, Rekap Kenaikan Kelas; (4). Laporan Hasil Belajar KKM Tunggal dan KKM Multi

Selanjutnya Baca disini 

Apk Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SMP/MTs (PK Guru 360 Derajat)

Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala SMP/MTs Negeri/Swasta dalam menghitung,  menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan berdasarkan  PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya

Aplikasi Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SD 

(PK Guru 360 Derajat)

Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala Sekolah Dasar (SD) dalam menghitung,  menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya 

Semoga Bermanfaat.