Materi 8 Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik bagi Murid
𝐋𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐫𝐮𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐚𝐤. 𝐃𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐨𝐧𝐝𝐮𝐬𝐢𝐟 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤. 𝐋𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐤𝐬𝐮𝐝 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐩𝐫𝐨𝐬𝐞𝐬 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐥𝐚𝐤𝐬𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧. 𝐒𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐧𝐝𝐮𝐬𝐢𝐟 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐨𝐧𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫-𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐧𝐲𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐮𝐤𝐮𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐠𝐢𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫.
Lingkungan belajar menurut Saroni (2006) dan Kusmoro (2008), terdiri dari dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan sarana fisik yang berada di sekitar siswa saat belajar. Contoh sarana fisik yang ada di lingkungan sekolah yaitu, ruang kelas belajar di sekolah sarana dan prasarana kelas, pengudaraan, alat atau media belajar, pencahayaan, pewarnaannya, pajangan hingga penataannya.
Sedangkan lingkungan sosial merupakan kondisi atau situasi interaksi yang terjadi saat proses pembelajaran, mulai dari pola interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan sumber pembelajaran dan lainnya. Untuk menciptakan lingkungan sosial yang baik, maka diperlukan interaksi yang proporsional antara siswa dengan guru ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Lingkungan belajar dapat diciptakan sedemikian rupa untuk menumbuhkan minat atau memotivasi anak dalam melaksanakan kegiatan belajar. Lingkungan belajar harus difasilitasi untuk merefleksikan ekspektasi tinggi dalam meraih kesuksesan anak secara individu. Lingkungan belajar juga menjadi situasi yang dapat direkayasa oleh guru untuk mengefektifkan proses pembelajaran.
𝐓𝐢𝐩𝐬 𝐌𝐞𝐧𝐜𝐢𝐩𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐒𝐮𝐚𝐬𝐚𝐧𝐚 𝐊𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐊𝐨𝐧𝐝𝐮𝐬𝐢𝐟 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧:
1. Menyampaikan aturan dengan tegas namun penuh empati
2. Bangun komunikasi yang baik dengan siswa dan orangtua
3. Libatkan siswa dalam membuat aturan.
4. Amati dan pahami perilaku setiap siswa
5. Berikan dukungan siswa dalam belajar.
𝟒 𝐂𝐚𝐫𝐚 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐄𝐟𝐞𝐤𝐭𝐢𝐟, 𝐄𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧
1. Guru harus konsisten dengan waktu pembelajaran.
2. Berikanlah materi pelajaran sesuai dengan silabus dan RPP.
3. Pemilihan metode/model pembelajaran Kerja Kelompok
4. Gunakan sumber belajar bisa berupa buku atau alat peraga.
Membimbing Murid, Memperbaiki Bangsa
Sebagai orang tua kedua bagi murid di sekolah, guru tentu mempunyai peranan besar dalam memberikan bekal ilmu. Terlebih lagi, guru dinilai sebagai sosok yang berpendidikan yang diharapkan mampu mendidik anak bangsa untuk masa depan.
Tetapi harapannya, tidak sekedar mendidik dan memberikan materi akademik saja di sekolah. Peran guru lebih dari itu. Guru diharapkan juga dapat menanamkan nilai-nilai positif pada murid, karena guru adalah role model bagi para murid. Maka, dari itulah mengapa guru memiliki peran yang besar dalam pembentukan karakter murid.
Untuk mendukung hal ini, ada baiknya para guru juga mengokohkan karakter yang dimiliki. Inilah hal-hal sederhana yang bisa dilakukan guru untuk membangun karakter pada anak didik.
𝟏. 𝐉𝐚𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐨𝐡
Guru dipandang murid sebagai orang tua yang lebih dewasa, itu berarti murid menilai guru mereka merupakan contoh dalam bertindak dan berperilaku. Baik sikap baik maupun buruk, itu dapat mempengaruhi murid bagaimana cara bersikap dengan sesama. Hal ini tentu, membuat guru harus pandai dalam menjaga sikap untuk memberikan contoh yang terbaik.
Dengan mengingat diri sendiri sebagai contoh, maka guru akan lebih berhati-hati dalam bersikap sehingga lebih bijak dari setiap tindakan yang akan diambil. Dari memberikan contoh, diharapkan murid bisa mengikuti sisi positif yang dimiliki guru.
𝟐. 𝐉𝐚𝐝𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐠𝐮𝐫𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐝𝐞𝐦𝐢𝐬, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢𝐚𝐬𝐢 𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐦𝐮𝐫𝐢𝐝.
Sebagai pengajar, fokus untuk menilai murid dari segi akademis memang penting. Tetapi perlu diingat juga untuk menghargai kebaikan yang dilakukan murid. Caranya dengan mengapresiasi usaha murid tanpa selalu membandingkan dengan nilai yang didapatkan. Misalnya dengan memberikan pujian bagi murid yang tepat waktu, rajin mengerjakan tugas, atau bersikap baik selama di sekolah.
Dengan membiasakan ini, murid pun juga dapat mengapresiasi diri atas usaha yang telah dilakukan sehingga akan terbangun karakter yang terus mau belajar dan memperbaiki diri untuk lebih baik.
𝟑. 𝐋𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫, 𝐚𝐣𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐦𝐨𝐫𝐚𝐥 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧.
Kalau sekadar materi pelajaran, mungkin semua bisa saja tahu karena tertulis dalam buku pelajaran. Tetapi bagaimana dengan nilai moral? Ada baiknya dalam pelajaran yang diajarkan juga menanamkan nilai moral yang bisa dijadikan bahan pelajaran hidup.
Misalnya, saat mengajarkan pelajaran Matematika guru tidak hanya sekadar memberikan rumus dan cara pengerjaan kepada murid. Tetapi juga bisa mengajarkan nilai kehidupan seperti dengan mengerjakan soal Matematika kita bisa belajar untuk bersabar dan berusaha untuk memecahkan suatu masalah dengan mengasah logika berpikir. Dengan begitu, nantinya ketika murid sedang menghadapi suatu masalah kedepannya, bisa berpikir optimis bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya selama berusaha.
𝟒. 𝐉𝐮𝐣𝐮𝐫 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐮𝐤𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧
Guru juga manusia, tidak luput dari kesalahan meski tidak pernah berniat melakukan hal itu. Misalnya, ketika guru datang terlambat atau salah mengoreksi jawaban murid. Untuk memberikan contoh yang baik, guru sebaiknya mau mengakui kesalahan yang dibuat sekecil apapun itu.
Mungkin kadang ada rasa gengsi, tetapi ini bisa menjadi pelajaran yang baik pada murid. Bahwa sebagai manusia kita harus berani jujur sama diri sendiri dan mau mengakui kesalahan yang telah diperbuat. Dari situ, murid bisa belajar bagaimana cara untuk memperbaiki kesalahan dan berani bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat.
𝟓. 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐩𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐧𝐭𝐮𝐧
Hal yang sering luput diajarkan di sekolah adalah bagaimana cara bersikap. Mungkin terdengar sederhana, tetapi ini merupakan hal penting yang layak diajarkan kepada murid untuk menjaga sikap dan mengetahui mana yang benar dan salah. Tidak jarang, murid bersikap tidak sopan hanya karena mereka tidak tahu bagaimana cara bersikap yang baik dan benar. Atau malah selama ini mencontoh sikap negatif orang disekitarnya, jadi melihat itu sebagai hal yang lumrah.
Ada baiknya, ketika ada sikap yang kurang baik yang dilakukan oleh murid, guru berperan untuk mengoreksi sikap tersebut. Jangan memarahi, tetapi mengingatkan juga bahwa sikapnya itu kurang baik dan berikan alternatif tindakan lain yang lebih positif.
𝟔. 𝐁𝐞𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐫𝐢𝐝 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧
Saat ini, mempunyai karakter memimpin merupakan hal yang krusial untuk dimiliki. Menyadari hal ini, ada baiknya guru juga bisa membantu anak didik untuk berlatih jiwa kepemimpinan mereka. Cara sederhananya, bisa dengan membuat tugas kelompok dan memastikan setiap anggota mempunyai kesempatan sebagai ketua kelompok. Jadi, tidak hanya murid itu-itu saja yang jadi ketua kelompok, tetapi semua bisa belajar jadi pemimpin.
Setelah melakukan aktivitas ini, guru bisa mengevaluasi hal positif yang bisa jadi pembelajaran murid untuk memimpin lebih baik lagi. Berilah masukan yang memotivasi, jadi bagi murid yang merasa kurang percaya diri bisa semangat untuk terus belajar lebih baik lagi.
𝟕. 𝐁𝐞𝐫𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐬𝐩𝐢𝐫𝐚𝐭𝐢𝐟
Tidak ada salahnya, sesekali menceritakan pengalaman personal yang dimiliki guru untuk dibagikan dengan murid. Tidak perlu cerita yang hebat untuk menginspirasi, sekecil apapun itu tetap bisa menjadi pembelajaran yang berguna untuk murid kok. Siapa tahu, dari aktivitas ini murid jadi terinspirasi dan belajar dari pengalaman guru?
𝐁𝐞𝐫𝐢𝐤𝐮𝐭 𝐢𝐧𝐢 𝟕 𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐆𝐮𝐫𝐮 𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐬.
2 Memberikan Penghargaan/Apresiasi
3 Menyisipkan Pesan Moral dalam Setiap Pelajaran
4 Jujur dan Open-Minded
5 Mengajarkan Sopan Santun
6 Menanamkan Leadership
7 Menceritakan Pengalaman Inspiratif
Guru membimbing dan mendampingi murid dalam proses belajarnya. Bukan hanya sekedar meningkatkan kecerdasan berpikirnya, melainkan juga secara tidak langsung berperan memperbaiki bangsa.
- Raport semester Ganjil dan Genap
- Ranking semester Ganjil dan Genap
- Daftar Kumpulan Nilai (DKN) semester Ganjil dan Genap
- Buku Induk
Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Panduan Raport Projek Profil Pancasila. Mudan dan praktis. . Selanjutnya (baca....)
Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021 dengan output sbb:
- Raport Semester Ganjil dan Genap
- DKN Semester Ganjil dan Genap
- Ranking
- Manajerial;
- Pengembangan Kewirausahaan; dan
- Supervisi kepada Guru dan Tenaga Kependidikan
Aplikasi Penilaian Diri Kinerja Kepala Madrasah
Output Aplikasi:
1. Rekap Awal Tahun Kinerja Kepala Madrasah
2. Rekap Akhir Tahun Kinerja Kepala Madrasah
3. Rekomendasi Awal Tahun hal yang harus diperbaiki
4. Rekomendasi Akhir Tahun hal yang harus diperbaiki
5. Rekap Awal dan Akhir serta Hasil Penilaian Kinerja Tahunan (Selanjutnya...)
Bacaan Lainnya
Aplikasi Raport Kurikulum 2013 MTs Versi 08.2019
Aplikasi ini berdasarkan Petunjuk Teknis Penilaian MTs September 2018 (KMA 5162 Tahun 2018). Aplikasi dikerjakan secara ofline, sudah memuat Kompetensi Dasar (KD) semua mapel kecuali mapel muatan lokal. Aplikasi Raport tetap berformat *.exe untuk menjaga hak cipta (karya intelektual) pembuatnya. Didesain dengan Ms Excel 2010.
Input Data Aplikasi Raport:
1. Data Siswa; (2). Data Sekolah; (3). Input Nilai (Copy) Aspek Pengetahuan dan Aspek Ketrampilan; (4). Input Nilai Sikap.
Output Raport Raport:
1. Raport Semester Ganjil/Genap KKM Tunggal; (2). Raport Semester Ganjil/Genap KKM Multi; (3). Daftar Kumpulan Nilai (DKN)/Legger; (4). Daya Serap; (5). Rekap Kenaikan Kelas; (6). Buku Induk Siswa
Kelebihan Aplikasi:
1. KD sudah terintegrasi pada aplikasi Nilai dan Raport; (2). Dikerjakan Offline; (3). Output meliputi Laporan Semester Ganjil dan Genap meliputi Laporan Hasil Belajar, Daftar Kumpulan Nilai (DKN), Legger, Daya Serap, Buku Induk, Rekap Kenaikan Kelas; (4). Laporan Hasil Belajar KKM Tunggal dan KKM Multi
Selanjutnya Baca disini
Apk Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SMP/MTs (PK Guru 360 Derajat)
Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala SMP/MTs Negeri/Swasta dalam menghitung, menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan berdasarkan PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya
Aplikasi Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SD
(PK Guru 360 Derajat)
Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala Sekolah Dasar (SD) dalam menghitung, menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya
0 komentar:
Post a Comment