Tujuan Kurikulum
Kurikulum dibuat dengan tujuan menjadikannya alat pendidikan untuk menghasilkan siswa yang berintegrasi. Kurikulum juga membuat siswa mengerti sistem pendidikan yang diterapkan, sehingga siswa dapat memutuskan pendidikan yang ia inginkan di jenjang selanjutnya.
Dibuatnya kurikulum bertujuan memeratakan pendidikan dalam suatu negara. Membimbing serta mendidik siswa agar menjadi pribadi yang cerdas, berpengetahuan tinggi, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan siap masuk dalam kehidupan bermasyarakat.
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil Pelajar Pancasila.
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Fungsi Kurikulum
Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan yaitu sebagai sarana dalam mengukur kemampuan pribadi dan konsumsi pendidikan.
Kurikulum tidak bisa lepas dengan pengejaran target yang membuat peserta didik dapat memahami berbagai materi dengan mudah. Selain itu juga peserta didik bisa melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya.
Universitas Pendidikan Indonesia menegaskan bahwa fungsi kurikukulum secara lengkap diartikan sebagai kegunaan atau manfaat kurikulum bagi pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pendidikan sebagai berikut:
𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐊𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚 𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡
Fungsi kurikulum untuk kepala sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan pendidikan di sekolah adalah sebagai pedoman pengelolaan sistem pendidikan. Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan pengawasan kepala sekolah juga indikator keberhasilan pembelajaran.
𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐆𝐮𝐫𝐮
Fungsi kurikulum untuk guru adalah sebagai pedoman pengajaran pada siswa. Kurikulum memberikan patokan yang jelas tentang proses pengajaran juga materi yang harus diberikan pada anak didik.
𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐒𝐢𝐬𝐰𝐚
Fungsi kurikulum untuk siswa adalah sebagian acuan belajar. Dengan adanya kurikulum, siswa mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari dan juga dipahami. Sehingga siswa dapat mempersiapkan ujian dengan lebih baik. Keberadaan kurikulum bagi siswa juga menyetarakan atau membentuj standar pendidikan di Indonesia. Dengan adanya kurikulum, semua daerah di Indonesia memiliki standar pelajaran yang sama. Hal tersebut sangat penting bagi pemerataan pendidikan.
𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐌𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠𝐭𝐮𝐚
Fungsi kurikulum bagi masyarakat terutama orang tua siswa adalah sebagai pedoman dalam pengawasan siswa. Pemahaman orang tua terhadap kurikulum, dapat menentukan pola didik dan tercapainya keberhasilan kurikulum pendidikan sekolah pada seorang anak.
Prinsip Dasar Kurikulum
Prinsip Dasar Kurikulum dan Petunjuk Penyelenggaraan dari 𝐭𝐞𝐨𝐫𝐢 𝐑𝐚𝐥𝐩𝐡 𝐖. 𝐓𝐲𝐥𝐞𝐫 memuat beberapa pokok penting yang perlu diketahui untuk membangun sebuah standarisasi pendidikan yang baik di sebuah negara.
Menurut 𝐑𝐚𝐥𝐩𝐡 𝐖. 𝐓𝐲𝐥𝐞𝐫 dalam bukunya ini, menjelaskan bahwa pengembangan sebuah kurikulum harus memuat beberapa komponen dasar yang sangat penting untuk menjadi tolak ukur baik atau tidaknya pengembangan kurikulum tersebut.
Komponen-komponen tersebut meliputi empat unsur, yaitu:
𝐓𝐔𝐉𝐔𝐀𝐍 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐝𝐢 𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢?
Penentuan Tujuan merupakan hal yang paling utama dalam mencapai sesuatu yang ingin di capai. Menurut 𝐑𝐚𝐥𝐩𝐡 𝐖. 𝐓𝐲𝐥𝐞𝐫, kriteria sebuah tujuan dalam konteks ini yaitu:
a. Haruslah jelas (spesific) apa yang menjadi target-target pencapaian dalam sebuah pengembangan kurikulum. target atau tujuan itu haruslah terperinci dengan jelas.
b. Tujuan juga harus bisa di jadikan tolak ukur.
c. Ketercapaian tujuan yang memungkinkan untuk bisa di capai.
𝐏𝐄𝐍𝐆𝐀𝐋𝐀𝐌𝐀𝐍 𝐁𝐄𝐋𝐀𝐉𝐀𝐑 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮 𝐝𝐢 𝐬𝐢𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐭𝐮𝐣𝐮𝐚𝐧?
Sebuah sistem pembelajaran harus menekankan betapa pentingnya pengalaman belajar bagi para peserta didik. Di samping materi pembelajaran yang di sampaikan, peserta didik pula harus di beri pelatihan langsung dengan kata lainnya adalah PRAKTIK langsung apa yang telah di teorikan.
Disamping itu, adanya nilai berkesan dalam pengalaman belajar. Supaya bisa lebih melekat dalam ingatan para peserta didik agar bisa menjadikan pengalaman belajarnya lebih baik.
𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐏𝐄𝐍𝐆𝐎𝐑𝐆𝐀𝐍𝐈𝐒𝐀𝐒𝐈𝐀𝐍 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫?
Sebuah pengalaman belajar haruslah terorganisir sehingga dapat menempatkan mana yang harus di dahulukan, di tengah, ataupun di akhirkan dalam tahapan pembelajaran. Sehingga pengorganisasian pengalaman belajar ini menghasilkan tahapan-tahapan pembelajaran yang menjadi sebuah rangakaian kegiatan yang saling berkaitan (plot).
𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐞𝐟𝐞𝐤𝐭𝐢𝐟𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐝𝐢 𝐄𝐕𝐀𝐋𝐔𝐀𝐒𝐈?
Evaluasi yang baik adalah yang mengacu kepada ketercapaian tujuan. Dalam sebuah pengembangan kurikulum, sebelumnya harus di evaluasi, sudah sampai mana tingkat ketercapaian tujuannya untuk mengetahui keefetifan pelaksanaan sebuah kurikulum.
Setelah mengetahui penjelasan tentang Prinsip Dasar Kurikulum dan Petunjuk Penyelenggaraannya oleh Ralph W. Tyler. Menurut saya di negara Indonesia sudah menerapkan prinsip tersebut, tetapi hanya tidak ada pemerataan dari hasil pembelajaran disetiap wilayahnya.
Kualitas tenaga pendidik dan penyediaan fasilitas pembelajaran yang belum di katakan baik di sebagian wilayah membuat ketidakmerataan tersebut terjadi di Indonesia. Melalui kurikulum, pengalaman belajar siswa dibentuk dari titik awal hingga akhir. Video ini menjelaskan pengertian, komponen, fungsi kurikulum.
- Raport semester Ganjil dan Genap
- Ranking semester Ganjil dan Genap
- Daftar Kumpulan Nilai (DKN) semester Ganjil dan Genap
- Buku Induk
Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Panduan Raport Projek Profil Pancasila. Mudan dan praktis. . Selanjutnya (baca....)
Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021 dengan output sbb:
- Raport Semester Ganjil dan Genap
- DKN Semester Ganjil dan Genap
- Ranking
- Manajerial;
- Pengembangan Kewirausahaan; dan
- Supervisi kepada Guru dan Tenaga Kependidikan
Aplikasi Penilaian Diri Kinerja Kepala Madrasah
Output Aplikasi:
1. Rekap Awal Tahun Kinerja Kepala Madrasah
2. Rekap Akhir Tahun Kinerja Kepala Madrasah
3. Rekomendasi Awal Tahun hal yang harus diperbaiki
4. Rekomendasi Akhir Tahun hal yang harus diperbaiki
5. Rekap Awal dan Akhir serta Hasil Penilaian Kinerja Tahunan (Selanjutnya...)
Bacaan Lainnya
Aplikasi Raport Kurikulum 2013 MTs Versi 08.2019
Aplikasi ini berdasarkan Petunjuk Teknis Penilaian MTs September 2018 (KMA 5162 Tahun 2018). Aplikasi dikerjakan secara ofline, sudah memuat Kompetensi Dasar (KD) semua mapel kecuali mapel muatan lokal. Aplikasi Raport tetap berformat *.exe untuk menjaga hak cipta (karya intelektual) pembuatnya. Didesain dengan Ms Excel 2010.
Input Data Aplikasi Raport:
1. Data Siswa; (2). Data Sekolah; (3). Input Nilai (Copy) Aspek Pengetahuan dan Aspek Ketrampilan; (4). Input Nilai Sikap.
Output Raport Raport:
1. Raport Semester Ganjil/Genap KKM Tunggal; (2). Raport Semester Ganjil/Genap KKM Multi; (3). Daftar Kumpulan Nilai (DKN)/Legger; (4). Daya Serap; (5). Rekap Kenaikan Kelas; (6). Buku Induk Siswa
Kelebihan Aplikasi:
1. KD sudah terintegrasi pada aplikasi Nilai dan Raport; (2). Dikerjakan Offline; (3). Output meliputi Laporan Semester Ganjil dan Genap meliputi Laporan Hasil Belajar, Daftar Kumpulan Nilai (DKN), Legger, Daya Serap, Buku Induk, Rekap Kenaikan Kelas; (4). Laporan Hasil Belajar KKM Tunggal dan KKM Multi
Selanjutnya Baca disini
Apk Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SMP/MTs (PK Guru 360 Derajat)
Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala SMP/MTs Negeri/Swasta dalam menghitung, menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan berdasarkan PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya
Aplikasi Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SD
(PK Guru 360 Derajat)
Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala Sekolah Dasar (SD) dalam menghitung, menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya
0 komentar:
Post a Comment