Media berbagi pengetahuan, pengalaman, informasi terkait penerapan kurikulum 2013, file aplikasi yang berguna bagi pendidikan.

Miskonsepsi Pembelajaran Berdiferensiasi


Miskonsepsi terkait pembelajaran berdiferensiasi dapat terjadi karena pemahaman yang kurang tepat atau keliru tentang konsep ini. Beberapa miskonsepsi umum meliputi:

1. Pandangan bahwa pembelajaran berdiferensiasi hanya tentang perbedaan kemampuan akademis:
Beberapa orang mungkin mengira bahwa pembelajaran berdiferensiasi hanya relevan untuk siswa dengan perbedaan besar dalam kemampuan akademis. Sebenarnya, ini mencakup berbagai perbedaan, seperti gaya belajar, minat, dan kebutuhan sosial atau emosional.

2. Anggapan bahwa itu hanya mencakup pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan:
Mungkin ada pemahaman bahwa pembelajaran berdiferensiasi hanya terkait dengan pengelompokan siswa ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kemampuan mereka. Sebenarnya, pendekatan ini melibatkan penggunaan berbagai strategi pengajaran dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa.

3. Keyakinan bahwa guru harus membuat rencana pembelajaran yang sepenuhnya terpisah untuk setiap siswa:
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa pembelajaran berdiferensiasi memerlukan penyusunan rencana pembelajaran yang sepenuhnya berbeda untuk setiap siswa. Namun, ini tidak praktis. Sebaliknya, guru dapat menggunakan strategi yang berbeda di dalam kelas untuk menyesuaikan pembelajaran.

4. Pandangan bahwa pembelajaran berdiferensiasi hanya relevan di tingkat sekolah dasar:
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa pembelajaran berdiferensiasi terutama diterapkan di tingkat sekolah dasar dan kurang relevan di tingkat sekolah menengah atau tinggi. Padahal, pembelajaran berdiferensiasi dapat diterapkan di semua tingkat pendidikan.

5. Anggapan bahwa itu hanya untuk guru yang memiliki pengalaman lama:
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa hanya guru yang memiliki pengalaman lama yang dapat mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi secara efektif. Kenyataannya, guru baru juga dapat belajar dan mengintegrasikan strategi ini ke dalam praktik pengajaran mereka.

6. Pemahaman bahwa itu memerlukan peralatan teknologi yang canggih:
Mungkin ada pandangan bahwa pembelajaran berdiferensiasi hanya dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih. Meskipun teknologi dapat membantu, pendekatan ini juga dapat diimplementasikan dengan strategi manual, seperti penugasan berbeda dan penggunaan berbagai metode pengajaran.

Mengatasi miskonsepsi ini penting untuk memastikan bahwa pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dipahami dan diimplementasikan dengan benar oleh para pendidik. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung perkembangan semua siswa secara efektif.

Kesalahpahaman tentang Pembelajaran Berdiferensiasi

Kesalahpahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi dapat muncul dari beberapa faktor, dan pemahaman yang kurang tepat ini dapat memengaruhi implementasi yang efektif. Beberapa kesalahpahaman umum termasuk:

Pandangan Sempit pada Kemampuan Akademis:
Salah satu kesalahpahaman umum adalah mengasosiasikan pembelajaran berdiferensiasi hanya dengan perbedaan kemampuan akademis. Pemahaman yang benar mencakup berbagai aspek, seperti gaya belajar, minat, kebutuhan sosial, dan perkembangan emosional.

Anggapan Hanya untuk Siswa Bermasalah:
Beberapa orang mungkin mengira bahwa pembelajaran berdiferensiasi hanya diperlukan untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar. Padahal, pendekatan ini dirancang untuk mengakomodasi semua siswa, termasuk yang cemerlang.

Pikiran bahwa Ini Merupakan Tugas Tambahan:
Ada kesalahpahaman bahwa mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi akan menambah beban kerja guru. Sebaliknya, ini seharusnya menjadi bagian integral dari pengajaran sehari-hari, dan dengan pengalaman, guru dapat mengintegrasikan strategi ini dengan lebih lancar.

Keyakinan bahwa Harus Ada Kelas Terpisah untuk Setiap Tingkat Kemampuan:
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, harus ada kelas-kelas terpisah untuk setiap tingkat kemampuan. Padahal, itu dapat diimplementasikan di dalam kelas reguler melalui penggunaan strategi yang berbeda.

Pemahaman yang Terbatas tentang Jenis Strategi yang Digunakan:
Kesalahpahaman juga dapat muncul dari pemahaman yang terbatas tentang jenis strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi. Ini bisa termasuk berbagai metode pengajaran, penilaian yang berbeda, dan penyesuaian dalam penyampaian materi.

Pandangan bahwa Ini Hanya untuk Anak-Anak:
Ada kesalahan dalam pemikiran bahwa pembelajaran berdiferensiasi hanya relevan untuk anak-anak, sementara sebenarnya dapat diterapkan di semua tingkat pendidikan, termasuk pada pelatihan profesional dan pendidikan dewasa.

Keyakinan bahwa Ini Tidak Menguntungkan Semua Siswa:
Beberapa orang mungkin percaya bahwa memberikan perhatian khusus kepada satu siswa akan merugikan siswa lain. Namun, pembelajaran berdiferensiasi bertujuan untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih baik untuk semua siswa dengan memenuhi kebutuhan individu mereka.

Mengatasi kesalahpahaman ini memerlukan edukasi dan pemahaman yang lebih baik tentang esensi pembelajaran berdiferensiasi. Pelatihan yang tepat, berbagi praktik terbaik, dan dukungan antar-guru dapat membantu dalam mengatasi miskonsepsi ini dan meningkatkan efektivitas pembelajaran berdiferensiasi di kelas.

Semoga Bermanfaat.

Bacaan Lainnya:

Aplikasi Supervisi Online Offline

Aplikasi ini didesain untuk menyahuti perkembangan tehnologi digital sehingga memudahkan dunia kerja, khususnya kepala sekolah dan lainnya. Aplikasi ini didesain menyahuti keperluan supervisi pada kurikulum merdeka dan juga kurikulum 2013

Output Aplikasi:
Terdapat 16 file output Aplikasi Supervisi Online Ofline ini antara lain:
1. Output Pengolahan 5 Instrumen, 5 file
2. Output Rencana Tindak Lanjut (RTL), 5 file
3. Output Rekap 5 file
4. Output Evaluasi Keterlaksanaan, 1 file
Selanjutnya baca disini


Aplikasi diembangkan berdasarkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum merdeka tahun 2022.

Output Aplikasi Raport MTs sbb:
  1. Raport semester Ganjil dan Genap
  2. Ranking semester Ganjil dan Genap
  3. Daftar Kumpulan Nilai (DKN) semester Ganjil dan Genap
  4. Buku Induk

Aplikasi Raport Projek Profil Pancasila

Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Panduan Raport Projek Profil Pancasila. Mudan dan praktis. Selanjutnya (baca....)






Aplikasi dikembangkan berdasarkan Panduan Asesmen Kurikulum Merdeka.Tutorial Penggunaan Aplikasi  Raport Kurikulum Merdeka SMP/SMA  Tutorial Penggunaan Aplikasi Nilai Kurikulum Merdeka SMP/SMA



    Selanjutnya (baca disini)

Aplikasi Nilai Sekolah Penggerak (baca)
Aplikasi Nilai Sekolah Penggerak
Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021
Input Nilai pada Aplikasi Nilai:
Asesmen Formatif: (1): Penilaian Harian (PH); (2) Penugasan; (3) Penilaian Tengah Semester (PTS); (4) Penilaian Non Tes (Praktik/Produk, Proyek, Drama, Presentasi. Lisan,  Refleksi, Esai, Jurnal, Poster)                  
Asesmen Sumatif:  (1) Penilaian Akhir Semester (PAS); (2) Penilaian Non Tes (Praktik, Produk, Proyek, Drama, Presentasi, Lisan, Refleksi. Esai, Jurnal, Poster)  Selanjutnya baca ....disini

Aplikasi Raport Sekolah Penggerak (baca)

Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021 dengan output sbb:

  1. Raport Semester Ganjil dan Genap
  2. DKN Semester Ganjil dan Genap
  3. Ranking
Untuk SMP outputnya: (1) Raport Semester Ganjil dan Genap (2) DKN Semester Ganjil dan Genap; (3) Ranking; (4) Buku Induk; (5) Rekap Kenaikan Kelas
Selanjutnya baca ....disini

Aplikasi Supervisi Tendik (klik tautan)

Supervisi guru dan tendik intinya adalah serangkaian kegiatan membantu guru dan tendik dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran....
Adapun jenis tenaga kependidikan yang dimaksud dalam bahasan ini antara lain adalah Tenaga Administrasi Sekolah/TAS (kepala TAS, pelaksana urusan, tenaga layanan khusus), Tenaga perpustakaan (Kepala Perpustakaan, tenaga perpustakaan), Tenaga laboratorium (Kepala laboratorium, teknisi laboratorium, laboran), dan Ketua program keahlian (SMK). Selanjutnya....

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Pasal 9 ayat (1) Beban Kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas:
  1. Manajerial;
  2. Pengembangan Kewirausahaan; dan
  3. Supervisi kepada Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam Lampiran II Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tsb, bukti kerja ditagih Bukti Fisik sbb: Program Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan; Laporan Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Guru; Laporan Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Tenaga Kependidikan; Laporan Evaluasi Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Tenaga Kependidikan. Selanjutnya klik untuk buka dan baca 

Aplikasi Penilaian Diri Kinerja Kepala Madrasah

Aplikasi ini berdasarkan Juknis Dirjen Pendais Nomor 1111 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Kepala Madrasah. Aplikasi berformat *.exe dikerjakan secara ofline, didesain dengan Ms Excel 2010. Aplikasi didesain untuk memudahkan Kepala Madrasah melakukan Penilaian Diri tentang Kinerjanya sehingga dapat mengetahui aspek/ komponen mana yang harus diperbaiki.
Output Aplikasi:
1. Rekap Awal Tahun Kinerja Kepala Madrasah
2. Rekap Akhir Tahun Kinerja Kepala Madrasah
3. Rekomendasi Awal Tahun hal yang harus diperbaiki
4. Rekomendasi Akhir Tahun hal yang harus diperbaiki
5. Rekap Awal dan Akhir serta Hasil Penilaian Kinerja Tahunan (Selanjutnya...)

  Bacaan Lainnya

Aplikasi Raport Kurikulum 2013 MTs Versi 08.2019 
Aplikasi ini berdasarkan Petunjuk Teknis Penilaian MTs September 2018 (KMA 5162 Tahun 2018). Aplikasi dikerjakan secara ofline, sudah memuat Kompetensi Dasar (KD) semua mapel kecuali mapel muatan lokal.  Aplikasi Raport tetap berformat *.exe untuk menjaga hak cipta (karya intelektual) pembuatnya. Didesain dengan Ms Excel 2010.
Input Data Aplikasi Raport:
1. Data  Siswa; (2). Data Sekolah;  (3). Input Nilai (Copy) Aspek Pengetahuan dan Aspek Ketrampilan; (4). Input Nilai Sikap.
Output Raport Raport:
1. Raport Semester Ganjil/Genap KKM Tunggal(2). Raport Semester Ganjil/Genap KKM Multi;  (3). Daftar Kumpulan Nilai (DKN)/Legger; (4). Daya Serap; (5). Rekap Kenaikan Kelas; (6). Buku Induk Siswa
Kelebihan Aplikasi: 
1. KD sudah terintegrasi pada aplikasi Nilai dan Raport; (2). Dikerjakan Offline; (3). Output meliputi Laporan Semester Ganjil dan Genap meliputi Laporan Hasil Belajar, Daftar Kumpulan Nilai (DKN), Legger, Daya Serap, Buku Induk, Rekap Kenaikan Kelas; (4). Laporan Hasil Belajar KKM Tunggal dan KKM Multi

Selanjutnya Baca disini 

Apk Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SMP/MTs (PK Guru 360 Derajat)

Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala SMP/MTs Negeri/Swasta dalam menghitung,  menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan berdasarkan  PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya

Aplikasi Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SD 

(PK Guru 360 Derajat)

Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala Sekolah Dasar (SD) dalam menghitung,  menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya 

Semoga Bermanfaat. 
Share:

Total Pengunjung

BTemplates.com

Followers

Contact Form

Name

Email *

Message *

Blog Archive

Apakah Blog ini Bermanfaat?

Blog Archive