Media berbagi pengetahuan, pengalaman, informasi terkait penerapan kurikulum 2013, file aplikasi yang berguna bagi pendidikan.

Apa itu Kurikulum

 


Tujuan Kurikulum

Kurikulum dibuat dengan tujuan menjadikannya alat pendidikan untuk menghasilkan siswa yang berintegrasi. Kurikulum juga membuat siswa mengerti sistem pendidikan yang diterapkan, sehingga siswa dapat memutuskan pendidikan yang ia inginkan di jenjang selanjutnya. 

Dibuatnya kurikulum bertujuan memeratakan pendidikan dalam suatu negara. Membimbing serta mendidik siswa agar menjadi pribadi yang cerdas, berpengetahuan tinggi, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan siap masuk dalam kehidupan bermasyarakat.


Apa itu Kurikulum?
Bagi para akademisi pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah kurikulum. Di Indonesia sendiri ada beberapa kurikulum yang pernah diterapkan dalam dunia pendidikan, diantaranya adalah kurikulum 1947, kurikulum 1994, kurikulum 2006, hingga kurikulum 2006. 

Namun apakah sebenarnya kurikulum itu? Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin “curir” yang berarti palri dan “curere” yang berarti tempat berpacu. Sehingga kurikulum dapat diartikan sebagai trek atau lajur yang harus diikuti seseorang untuk mencapai tujuannya. 

Adapun pengertian Kurikulum ini juga disampaikan dalam UU dan oleh para ahli pendidikan, berikut pengertian menurut mereka:

𝟏. 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭 𝐏𝐫𝐨𝐟. 𝐃𝐫. 𝐒. 𝐍𝐚𝐬𝐮𝐭𝐢𝐨𝐧
Prof. Dr. S. Nasution dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan Pengajaran menyatakan, kurikulum adalah serangkaian penyusunan rencana untuk melancarkan proses belajar mengajar. Adapun rencana yang disusun tersebut berada di bawah tanggung jawab lembaga pendidikan dan parah pengajar di sana.

𝟐. 𝐃𝐫. 𝐍𝐚𝐧𝐚 𝐒𝐮𝐝𝐣𝐚𝐧𝐚
Dalam buku yang berjudul Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah karya Dr. Nana Sudjana disebutkan, pengertian kurikulum adalah kumpulan niat dan harapan yang tertuang dalam bentuk program pendidikan yang kemudian dilaksanakan dan diterapkan oleh guru di sekolah bersangkutan.

𝟑. 𝐇𝐚𝐫𝐨𝐥𝐝 𝐁. 𝐀𝐥𝐛𝐞𝐫𝐭𝐲
Harold menyatakan bahwa kurikulum merupakan semua kegiatan yang diberikan kepada peserta didik atas tanggung jawab sekolah. Kurikulum ini tak hanya terbatas pada segala hal di dalam kelas saja, melainkan juga semua kegiatan di luar sekolah.

𝟒. 𝐒𝐚𝐲𝐥𝐨𝐫, 𝐀𝐥𝐞𝐱𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫, 𝐝𝐚𝐧 𝐋𝐞𝐰𝐢𝐬
Menurut ketiga tokoh tersebut, kurikulum merupakan semua upaya yang diadakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk menstimulus peserta didik belajar, baik belajar di dalam kelas, di halaman sekolah, maupun ketika berada di luar sekolah.

Pengertian kurikulum juga tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19 yaitu: “𝐾𝑢𝑟𝑖𝑘𝑢𝑙𝑢𝑚 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑎𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛, 𝑖𝑠𝑖, 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑑𝑜𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢”

Kurikulum menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap sekolah sebagai pedoman bagi para guru. Terutama bagi sekolah-sekolah formal, di mana kurikulum akan menjadi pedoman dan memberikan arah dalam mengajar. Sesuai dengan pengertian kurikulum, yaitu sesuatu yang terencana, maka dalam dunia pendidikan segala kegiatan siswa dapat diatur dengan sedemikian rupa. Sehingga tujuan adanya pendidikan dapat tercapai.

𝐀𝐩𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐊𝐮𝐫𝐢𝐤𝐮𝐥𝐮𝐦 𝐌𝐞𝐫𝐝𝐞𝐤𝐚?
Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi murid. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah: 
  1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil Pelajar Pancasila. 
  2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. 
  3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Fungsi Kurikulum

Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan yaitu sebagai sarana dalam mengukur kemampuan pribadi dan konsumsi pendidikan. 

Kurikulum tidak bisa lepas dengan pengejaran target yang membuat peserta didik dapat memahami berbagai materi dengan mudah. Selain itu juga peserta didik bisa melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya. 

Universitas Pendidikan Indonesia menegaskan bahwa fungsi kurikukulum secara lengkap diartikan sebagai kegunaan atau manfaat kurikulum bagi pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pendidikan sebagai berikut: 

𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐊𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚 𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡

Fungsi kurikulum untuk kepala sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan pendidikan di sekolah adalah sebagai pedoman pengelolaan sistem pendidikan. Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan pengawasan kepala sekolah juga indikator keberhasilan pembelajaran. 

𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐆𝐮𝐫𝐮 

Fungsi kurikulum untuk guru adalah sebagai pedoman pengajaran pada siswa. Kurikulum memberikan patokan yang jelas tentang proses pengajaran juga materi yang harus diberikan pada anak didik.

𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐒𝐢𝐬𝐰𝐚 

Fungsi kurikulum untuk siswa adalah sebagian acuan belajar. Dengan adanya kurikulum, siswa mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari dan juga dipahami. Sehingga siswa dapat mempersiapkan ujian dengan lebih baik. Keberadaan kurikulum bagi siswa juga menyetarakan atau membentuj standar pendidikan di Indonesia. Dengan adanya kurikulum, semua daerah di Indonesia memiliki standar pelajaran yang sama. Hal tersebut sangat penting bagi pemerataan pendidikan. 

𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐌𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠𝐭𝐮𝐚 

Fungsi kurikulum bagi masyarakat terutama orang tua siswa adalah sebagai pedoman dalam pengawasan siswa. Pemahaman orang tua terhadap kurikulum, dapat menentukan pola didik dan tercapainya keberhasilan kurikulum pendidikan sekolah pada seorang anak.

Komponen Kurikulum

Soemanto, Wasty, dan Soetopo dalam buku berjudul Kepemimpinan dalam Pendidikan (1982) menyebutkan bahwa kurikulum terdiri dari empat komponen yaitu: 

𝙊𝙗𝙮𝙚𝙘𝙩𝙞𝙫𝙚 (𝙩𝙪𝙟𝙪𝙖𝙣) 𝙆𝙤𝙢𝙥𝙤𝙣𝙚𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙩𝙖𝙢𝙖 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙠𝙪𝙧𝙞𝙠𝙪𝙡𝙪𝙢 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙩𝙪𝙟𝙪𝙖𝙣. 
Tujuan yang dimaksud adalah tujuan pendidikan yang tertulis dalam konstitusi yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yaitu: 
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."

𝙆𝙣𝙤𝙬𝙡𝙚𝙙𝙜𝙚𝙨 (𝙢𝙖𝙩𝙚𝙧𝙞) 
Materi kurikulum adalah bahan pengajaran yang terkandung dalam kurikulum. Penyusunan kurikulum sendiri tidak boleh asal melainkan harus memerhatikan jenjang pendidikan juga beberapa aspek. Seperti peningkatan agama, akhlak mulia, potensi, kecerdasan, minat peserta didik, tuntutan dunia kerja, dinamika perkembangan global, persatuan nasional, nilai-nilai kebangsaan, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

𝙎𝙘𝙝𝙤𝙤𝙡 𝙡𝙚𝙖𝙧𝙣𝙞𝙣𝙜 𝙚𝙭𝙥𝙚𝙧𝙞𝙚𝙣𝙘𝙚𝙨 (𝙞𝙣𝙩𝙚𝙧𝙖𝙠𝙨𝙞 𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙙𝙞 𝙨𝙚𝙠𝙤𝙡𝙖𝙝) 
Interaksi belajar dan mengajar di sekolah antara siswa juga guru menunjang keberhasilan kurikulum. Sistem pengajaran, penyampaian materi, keberadaan praktikum, bimbingan, serta penyuluhan dibutuhkan untuk membentu siswa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. 

𝑬𝒗𝒂𝒍𝒖𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 (𝒑𝒆𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊𝒂𝒏) 
Komponen terakhir dari kurikulum adalah penilaian. Penilaian dibutuhkan sebagai gambaran ketercapaian tujuan juga keefektifan penerapan suatu kurikulum ke lingkungan pendidikan. Dengan adanya penilaian, kurikulum bisa dikembangkan untuk mendapat sistem pengajaran yang lebih baik.

Prinsip Dasar Kurikulum

Prinsip Dasar Kurikulum dan Petunjuk Penyelenggaraan dari 𝐭𝐞𝐨𝐫𝐢 𝐑𝐚𝐥𝐩𝐡 𝐖. 𝐓𝐲𝐥𝐞𝐫 memuat beberapa pokok penting yang perlu diketahui untuk membangun sebuah standarisasi pendidikan yang baik di sebuah negara.

Menurut 𝐑𝐚𝐥𝐩𝐡 𝐖. 𝐓𝐲𝐥𝐞𝐫 dalam bukunya ini, menjelaskan bahwa pengembangan sebuah kurikulum harus memuat beberapa komponen dasar yang sangat penting untuk menjadi tolak ukur baik atau tidaknya pengembangan kurikulum tersebut.

Komponen-komponen tersebut meliputi empat unsur, yaitu:

𝐓𝐔𝐉𝐔𝐀𝐍 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐝𝐢 𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢?

Penentuan Tujuan merupakan hal yang paling utama dalam mencapai sesuatu yang ingin di capai. Menurut 𝐑𝐚𝐥𝐩𝐡 𝐖. 𝐓𝐲𝐥𝐞𝐫, kriteria sebuah tujuan dalam konteks ini yaitu:

a. Haruslah jelas (spesific) apa yang menjadi target-target pencapaian dalam sebuah pengembangan kurikulum. target atau tujuan itu haruslah terperinci dengan jelas.

b. Tujuan juga harus bisa di jadikan tolak ukur.

c.  Ketercapaian tujuan yang memungkinkan untuk bisa di capai.

𝐏𝐄𝐍𝐆𝐀𝐋𝐀𝐌𝐀𝐍 𝐁𝐄𝐋𝐀𝐉𝐀𝐑 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮 𝐝𝐢 𝐬𝐢𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐭𝐮𝐣𝐮𝐚𝐧?

Sebuah sistem pembelajaran harus menekankan betapa pentingnya pengalaman belajar bagi para peserta didik. Di samping materi pembelajaran yang di sampaikan, peserta didik pula harus di beri pelatihan langsung dengan kata lainnya adalah PRAKTIK langsung apa yang telah di teorikan.

Disamping itu, adanya nilai berkesan dalam pengalaman belajar. Supaya bisa lebih melekat dalam ingatan para peserta didik agar bisa menjadikan pengalaman belajarnya lebih baik.

𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐏𝐄𝐍𝐆𝐎𝐑𝐆𝐀𝐍𝐈𝐒𝐀𝐒𝐈𝐀𝐍 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫?

Sebuah pengalaman belajar haruslah terorganisir sehingga dapat menempatkan mana yang harus di dahulukan, di tengah, ataupun di akhirkan dalam tahapan pembelajaran. Sehingga pengorganisasian pengalaman belajar ini menghasilkan tahapan-tahapan pembelajaran yang menjadi sebuah rangakaian kegiatan yang saling berkaitan (plot). 

𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐞𝐟𝐞𝐤𝐭𝐢𝐟𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐝𝐢 𝐄𝐕𝐀𝐋𝐔𝐀𝐒𝐈?

Evaluasi yang baik adalah yang mengacu kepada ketercapaian tujuan. Dalam sebuah pengembangan kurikulum, sebelumnya harus di evaluasi, sudah sampai mana tingkat ketercapaian tujuannya untuk mengetahui keefetifan pelaksanaan sebuah kurikulum.

Setelah mengetahui penjelasan tentang Prinsip Dasar Kurikulum dan Petunjuk Penyelenggaraannya oleh Ralph W. Tyler. Menurut saya di negara Indonesia sudah menerapkan prinsip tersebut, tetapi hanya tidak ada pemerataan dari hasil pembelajaran  disetiap wilayahnya.

Kualitas tenaga pendidik dan penyediaan fasilitas pembelajaran yang belum di katakan baik di sebagian wilayah membuat ketidakmerataan tersebut terjadi di Indonesia. Melalui kurikulum, pengalaman belajar siswa dibentuk dari titik awal hingga akhir. Video ini menjelaskan pengertian, komponen, fungsi kurikulum.

Semoga Bermanfaat.
Bacaan Lainnya:
Aplikasi Supervisi Online Offline

Aplikasi ini didesain untuk menyahuti perkembangan tehnologi digital sehingga memudahkan dunia kerja, khususnya kepala sekolah dan lainnya. Aplikasi ini didesain menyahuti keperluan supervisi pada kurikulum merdeka dan juga kurikulum 2013

Output Aplikasi:
Terdapat 16 file output Aplikasi Supervisi Online Ofline ini antara lain:
1. Output Pengolahan 5 Instrumen, 5 file
2. Output Rencana Tindak Lanjut (RTL), 5 file
3. Output Rekap 5 file
4. Output Evaluasi Keterlaksanaan, 1 file
Selanjutnya baca disini


Aplikasi diembangkan berdasarkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum merdeka tahun 2022.

Output Aplikasi Raport MTs sbb:
  1. Raport semester Ganjil dan Genap
  2. Ranking semester Ganjil dan Genap
  3. Daftar Kumpulan Nilai (DKN) semester Ganjil dan Genap
  4. Buku Induk

Aplikasi Raport Projek Profil Pancasila

Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Panduan Raport Projek Profil Pancasila. Mudan dan praktis. Selanjutnya (baca....)






Aplikasi dikembangkan berdasarkan Panduan Asesmen Kurikulum Merdeka.Tutorial Penggunaan Aplikasi  Raport Kurikulum Merdeka SMP/SMA  Tutorial Penggunaan Aplikasi Nilai Kurikulum Merdeka SMP/SMA



    Selanjutnya (baca disini)

Aplikasi Nilai Sekolah Penggerak (baca)
Aplikasi Nilai Sekolah Penggerak
Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021
Input Nilai pada Aplikasi Nilai:
Asesmen Formatif: (1): Penilaian Harian (PH); (2) Penugasan; (3) Penilaian Tengah Semester (PTS); (4) Penilaian Non Tes (Praktik/Produk, Proyek, Drama, Presentasi. Lisan,  Refleksi, Esai, Jurnal, Poster)                  
Asesmen Sumatif:  (1) Penilaian Akhir Semester (PAS); (2) Penilaian Non Tes (Praktik, Produk, Proyek, Drama, Presentasi, Lisan, Refleksi. Esai, Jurnal, Poster)  Selanjutnya baca ....disini

Aplikasi Raport Sekolah Penggerak (baca)

Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan Modul Ringkasan Materi Program Sekolah Penggerak, April 2021 dengan output sbb:

  1. Raport Semester Ganjil dan Genap
  2. DKN Semester Ganjil dan Genap
  3. Ranking
Untuk SMP outputnya: (1) Raport Semester Ganjil dan Genap (2) DKN Semester Ganjil dan Genap; (3) Ranking; (4) Buku Induk; (5) Rekap Kenaikan Kelas
Selanjutnya baca ....disini

Aplikasi Supervisi Tendik (klik tautan)

Supervisi guru dan tendik intinya adalah serangkaian kegiatan membantu guru dan tendik dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran....
Adapun jenis tenaga kependidikan yang dimaksud dalam bahasan ini antara lain adalah Tenaga Administrasi Sekolah/TAS (kepala TAS, pelaksana urusan, tenaga layanan khusus), Tenaga perpustakaan (Kepala Perpustakaan, tenaga perpustakaan), Tenaga laboratorium (Kepala laboratorium, teknisi laboratorium, laboran), dan Ketua program keahlian (SMK). Selanjutnya....

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Pasal 9 ayat (1) Beban Kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas:
  1. Manajerial;
  2. Pengembangan Kewirausahaan; dan
  3. Supervisi kepada Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam Lampiran II Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tsb, bukti kerja ditagih Bukti Fisik sbb: Program Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan; Laporan Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Guru; Laporan Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Tenaga Kependidikan; Laporan Evaluasi Pelaksanaan dan Hasil Supervisi Tenaga Kependidikan. Selanjutnya klik untuk buka dan baca 

Aplikasi Penilaian Diri Kinerja Kepala Madrasah

Aplikasi ini berdasarkan Juknis Dirjen Pendais Nomor 1111 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Kepala Madrasah. Aplikasi berformat *.exe dikerjakan secara ofline, didesain dengan Ms Excel 2010. Aplikasi didesain untuk memudahkan Kepala Madrasah melakukan Penilaian Diri tentang Kinerjanya sehingga dapat mengetahui aspek/ komponen mana yang harus diperbaiki.
Output Aplikasi:
1. Rekap Awal Tahun Kinerja Kepala Madrasah
2. Rekap Akhir Tahun Kinerja Kepala Madrasah
3. Rekomendasi Awal Tahun hal yang harus diperbaiki
4. Rekomendasi Akhir Tahun hal yang harus diperbaiki
5. Rekap Awal dan Akhir serta Hasil Penilaian Kinerja Tahunan (Selanjutnya...)

  Bacaan Lainnya

Aplikasi Raport Kurikulum 2013 MTs Versi 08.2019 
Aplikasi ini berdasarkan Petunjuk Teknis Penilaian MTs September 2018 (KMA 5162 Tahun 2018). Aplikasi dikerjakan secara ofline, sudah memuat Kompetensi Dasar (KD) semua mapel kecuali mapel muatan lokal.  Aplikasi Raport tetap berformat *.exe untuk menjaga hak cipta (karya intelektual) pembuatnya. Didesain dengan Ms Excel 2010.
Input Data Aplikasi Raport:
1. Data  Siswa; (2). Data Sekolah;  (3). Input Nilai (Copy) Aspek Pengetahuan dan Aspek Ketrampilan; (4). Input Nilai Sikap.
Output Raport Raport:
1. Raport Semester Ganjil/Genap KKM Tunggal(2). Raport Semester Ganjil/Genap KKM Multi;  (3). Daftar Kumpulan Nilai (DKN)/Legger; (4). Daya Serap; (5). Rekap Kenaikan Kelas; (6). Buku Induk Siswa
Kelebihan Aplikasi: 
1. KD sudah terintegrasi pada aplikasi Nilai dan Raport; (2). Dikerjakan Offline; (3). Output meliputi Laporan Semester Ganjil dan Genap meliputi Laporan Hasil Belajar, Daftar Kumpulan Nilai (DKN), Legger, Daya Serap, Buku Induk, Rekap Kenaikan Kelas; (4). Laporan Hasil Belajar KKM Tunggal dan KKM Multi

Selanjutnya Baca disini 

Apk Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SMP/MTs (PK Guru 360 Derajat)

Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala SMP/MTs Negeri/Swasta dalam menghitung,  menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan berdasarkan  PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya

Aplikasi Penetapan Angka Kredit Tahunan PK Guru SD 

(PK Guru 360 Derajat)

Aplikasi ini didesain untuk memudahkan Kepala Sekolah Dasar (SD) dalam menghitung,  menentukan dan menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru setiap tahunnya.
Aplikasi ini didesain berdasarkan Konsep Buku Panduan Kerja Kepala Sekolah yang diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2017, Kepala Sekolah Wajib melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Menetapkan Angka Kredit Tahunan dari PK Guru. Silahkan Baca Selanjutnya 

Semoga Bermanfaat. 
Share:

0 komentar:

Total Pengunjung

BTemplates.com

Followers

Contact Form

Name

Email *

Message *

Blog Archive

Apakah Blog ini Bermanfaat?

Blog Archive